PERTARUNGAN KUNGFU: LEITAI 1929 (1)

Posted by



TURNAMEN LEITAI
HANGZHOU 1929
(bagian 1)
Jenderal Li Jinglin, pencetus kompetisi leitai 1929 Hangzhou

Artikel berikut ini, saya terjemahkan dari blog wulinmingshi mengenai turnamen leitai seluruh Cina yang mungkin terbesar di Era Mingguo (republic). Mudah-mudahan bisa menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk kita semua.
Di awal tahun 1929, wakil kepala dari Akademi Beladiri Pusat Li Jinglin (dijuluki Dewa pedang), menulis surat kepada para kepala dan ahli kungfu dari berbagai penjuru Cina yang intinya menyatakan bahwa Li Jinglin berkenan untuk mengadakan ‘Pesta Beladiri Seluruh Cina’ supaya orang-orang Cina terinspirasi untuk mempelajari beladiri. Keinginan beliau tersebut diterima dengan penuh semangat. Pada tanggal 3 Mei 1929, pemerintah Provinsi
Zhejiang memutuskan pada November di tahun yang sama, mereka akan mengadakan ‘Pesta Hiburan & Guoshu Zhejiang’ (secara populer dikenal dengan nama ‘Turnamen Leitai Nasional’) di Hangzhou. Pada bulan Agustus, Zhejiang Guoshuguan didirikan dan bertanggung jawab atas terselenggaranya turnamen tersebut. Panita penyelenggara dari acara tersebut dibentuk pada tanggal 11 Oktober.  Pada saat itu Chen Tianshen yang merupakan murid dari sekolah Guoshuguan benar-benar berhasrat untuk mengikuti turnamen tersebut, namun dia dianggap terlalu muda sehingga pada akhirnya dia ikut dalam kepanitiaan membantu persiapan penyelenggaraan acara tersebut.
Pada tanggal 9 November, promosi-promosi penyelenggaraan turnamen yang dilakukan oleh komite kepanitiaan semakin gencar dilakukan. Berbagai dekorasi didirikan di jalan-jalan terutama di depan Hotel Qinghua dan Qingtai di pusat Kota Hangzhou. Bendera berwarna merah yang terbuat dari sutra berkibar dengan tulisan ‘Asrama Guoshu & Pesta Hiburan’ sementara Chen Tianshen dan saudara seperguruannya menyebarkan pamflet di jalan-jalan. Hari berikutnya, peserta  dari seluruh penjuru negara mulai memenuhi Kota Hangzhou. Peserta tertua bernama Ruan Zenghui dari Fenghua yang berusia 68 tahun sedangkan yang termuda bernama Lin Biao yang berusia 7 tahun. Awalnya jumlah peserta hanya 270 orang, namun kemudian membengkak hingga mencapai 345 orang. Jumlah petarung leitai (tarung bebas) berjumlah 125 peserta. Sementara “para penggemar” dari seluruh penjuru negara membanjiri Hangzhou membuat hotel-hotel dan penginapan penuh.
Tempat terjadinya turnamen pertarungan bebas adalah Futai Yamen tua [1] di dekat Jembatan Tongjiang. Panggung leitai yang dijadikan arena pertarungan memiliki ukuran tinggi 4 kaki, panjang 56 kaki dan lebar 60 kaki....
...Pembukaan pesta beladiri tersebut awalnya  akan dilakukan pada sore hari tanggal 15 November, namun kemudian ditunda akibat hujan. Di hari itu, Yamen tua yang sudah terbengkalai begitu lama, berubah warna jadi seperti warna api dan seperti terapung di antara keramaian. Perwakilan kelompok, reporter dan tamu memenuhi aula. Di saat bel mulai berbunyi dan lagu mars militer dibunyikan, seluruh kerumunan berdiri dan memberikan tanda penghormatan.
Foto saat penampilan jurus berpasangan pedang wudang (butong) pada 1929 Hangzhou
Kompetisi leitai itu sendiri terbagi atas dua babak. Paruh pertama merupakan hari pertunjukan dimulai dari tanggal 16 November dan berakhir pada tanggal 20 November yang mana pemenangnya ditentukan oleh dewan juri, sedangkan paruh kedua merupakan kompetisi ‘pertarungan bebas’yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 27 November.
Pesta beladiri tersebut merupakan even besar bagi Kota Hangzhou dengan banyaknya orang-orang yang berminat untuk melihat festival tersebut (terutama pertarungan) sehingga tiket menjadi komoditas yang dicari. Ada 2 jenis tiket untuk Turnamen Leitai. Tiket ‘hanya untuk 1 pertandingan’ seharga 5 jiao (sekitar 700 rupiah) sementara ‘tiket umum’ yang mengizinkan pemiliknya untuk melihat 10 pertandingan dihargai 4 yuan (sekitar 6000 rupiah). Mengingat bahwa harga daging babi saat itu sekilonya hanya seharga 1,5 jiao, tiketnya terbilang mahal saat itu. Penonton yang melihat kompetisi tersebut setiap harinya berjumlah sekitar 10.000 orang.
Supaya penilaian bersifat adil, panitia membentuk komite wasit yang berjumlah 29 orang diantaranya para master kungfu terkenal. Berikut adalah beberapa nama-nama terkenal tersebut.
-          Li Jinglin, kepala wasit (ahli pedang wudang/butong)
-          Sun Lutang wakil komite penilaian
-          Chu Minyi [2]
-          Liu Baichuan (ahli kungfu shaolin utara, terkenal akan tendangannya)
-          Du Xinwu (ahli kungfu Ziranmen)
-          Yang Chengfu (Taijiquan aliran Yang)
-          Wu Jianquan (Taijiquan aliran Wu)
-          Jiang Xinshan (sepupu dari Li Jinglin, anak didik dari putra Cheng Tinghua, Cheng Haiting)
-          Zhang Zhaodong (xingyi/bagua)
-          Shang Yunxiang (xingyi, murid dari Li Cunyi)
-          Liu Chaichen (belajar Taichi dari Quan You, xingyi dari master kungfu terkenal Geng Jishan)
-          Huang Bonian (Bagua)
-          Han Huachen/ Han Huiqing (ahli kungfu terkenal bajiquan)
-          Xu Yusheng (Taichi aliran Yang)
-          Ma Yutang (belajar xingyi dari Li Cunyi)
Panitia juga melibatkan 37 pengawas yang mana beberapa diantaranya adalah ahli kungfu terhebat di masanya:
-          Chu Guiting (belajar xingyi dari Li Cunyi, bagua dari Huang Bonian dan Taichi dari Yang Chengfu)
-          Tian Zhaolin (Taichi aliran Yang)
-          Tong Zhongyi (ahli shuai jiao dan liu he men [tinju 6 harmoni])
-          Gao Zhendong (belajar xingyi dari Ma Yutang)
-          Li Xingjie (xingyi, murid Li Cunyi)
-          Chen Weiming (Taichi aliran Yang)
-          Ye Dami (Taichi aliran Yang)
-          Li Shuwen (ahli bajiquan terkenal)
-          Wan Laisheng (ziranmen)
-          Fu Jianqiu (bagua/xingyi)
-          Geng Xiaguang (xingyi, anak dari Geng Jishan)
-          Han Qichang (ahli meihuazhang atau ‘tiang bunga persik’)
-          Zhao Daoxin (yiquan, murid Wang Xiangzhai)
-          Cheng Yougong (bagua, anak dari Cheng Tinghua)
(bersambung...)

[1] Futai Yamen adalah kantor pemerintahan dimana kantor polisi, pengadilan dan kantor       administrasi disatukan pada masa itu.
[2]  Chu Minyi di masa turnamen tersebut merupakan anggota dari Komite Eksekutif Pusat dari Kuomintang (partai yang didirikan Sun Yat Sen). Dia dikenal di Cina sebagai pengkhianat dikarenakan dia mendukung Rezim kolaborator Wang Jiwei yang didukung oleh Jepang. Walaupun begitu, dia juga dikenal sebagai orang yang antusias belajar Taichi dan belajar Taichi dari Wu Jianquan


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 21:00

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.