LEGENDA KUNGFU GUO YUN SHEN

Posted by

GUO YUN SHEN


Guo Yun Shen atau Kuo Yun Shen adalah salah satu ahli kungfu hsing-i (xingyiquan) terhebat sepanjang sejarah yang dikenal di dunia persilatan sebagai “1/2 langkah tinju penghancur (beng quan)” karena penguasaannya yang luar biasa dalam teknik beng quan setengah langkah. Dia dilahirkan di Provinsi Hebei Cina dan diberi nama lahir Yu Sheng. Secara fisik dia sangatlah pendek. Tingginya sama dengan tinggi bahu
rata-rata orang di Cina. Walaupun begitu, dia memiliki fisik yang kuat dan memiliki badan yang sehat. Dia dikatakan sebagai murid terbaik yang dimiliki oleh Li Luoneng (ahli xingyi yang dijuluki “tinju dewa”). Kapanpun dia berduel atau bertarung dia hanya menggunakan beng quan (secara harfiah berarti tinju penghancur, salah satu dari 5 elemen xingyi) dan dengan setengah langkahnya, dia mampu menjatuhkan siapapun lawan tandingnya. Apabila pukulan beng quan-nya sudah keluar, maka tidak ada seorangpun yang mampu menahan pukulan tersebut. Di seluruh kekaisaran Cina, dia dikenal sebagai Ban Bu Peng Kuo (Kuo si Setengah Langkah Tinju Penghancur).
Guo adalah orang yang memiliki sifat keras dan senang berkelahi. Karena sikapnya ini, dia tercatat melakukan banyak perkelahian seperti yang akan diceritakan di bawah.
Pada awalnya, Guo ingin belajar xingyi kepada Li Luoneng. Namun master Li sangat menyayangkan sikap kerasnya juga sifat suka berkelahinya itu dan menolak untuk mengajarnya. Guo tidak menyerah walaupun ditolak untuk dijadikan murid, di sepenuh hati benar-benar ingin belajar xingyi. Untuk mengatasi hal ini, Guo kemudian menyamar menjadi kuli supaya dia bisa datang dan pergi ke rumah Master Li. Di waktu senggangnya, Guo melatih apa yang dia lihat di rumah Master Li saat dia mengajar murid-muridnya. Pada waktu itu, pukulan beng quan sangatlah populer. Maka Guo memutuskan untuk melatih secara khusus pukulan beng quan dengan dedikasi waktu latihan yang jauh lebih tinggi daripada teknik-teknik lain. Selama 3 tahun dia terus melatih beng quan hingga beng quan-nya benar-benar sempurna.
Suatu hari, Guo sekali lagi mendatangi Master Li Luo Neng supaya dia bisa dijadikan muridnya. Dia kemudian menunjukkan pukulan beng quan hasil latihannya selama 3 tahun. Pukulannya hampir di semua aspek sesuai dengan prinsip-prinsip xingyi. Melihat dedikasi Guo yang sangat tinggi terhadap xingyi, Master Li akhirnya setuju untuk mengajarkannya xingyi beserta aspek-aspek rahasianya.
Diantara para ahli kungfu xingyi banyak sekali cerita mengenai Guo Yun Shen, jauh lebih banyak daripada ahli kungfu xingyi yang lain. Kekuatannya yang tanpa tanding serta penguasaannya terhadap pukulan beng quan yang sempurna mampu membuatnya mengalahkan musuh dengan gerakan pertama yang dia lakukan. Kisah tentang Guo Yun Shen ini menjadi trademark betapa efektifnya xingyi dalam pertarungan nyata. Bahkan ada istilah yang dikenal diantara orang-orang Cina, “Di bawah kolong langit, tidak ada satupun yang bisa menang melawan beng quan”.
Walaupun sifatnya yang keras dan suka berkelahi, dia memiliki rasa keadilan yang tinggi dan selalu bicara jujur. Kesemua muridnya dan generasi-generasi setelahnya sangat menghormatinya dan selalu memuji kemampuannya. Di akhir hayatnya, dia mengarang buku yang berjudul “Penjelasan Mengenai Xingyiquan”. Bukunya ini bisa menerangkan orang seperti apakah Guo Yun Shen itu. Di bawah ini beberapa cerita mengenai Guo Yun Shen dan kisah pertarungannya.
Guo Yunshen (duduk di tengah)
bersama murid-muridnya

“Tinju Harimau”
Berdasarkan cerita dari Master Wang Shujin, suatu hari Guo Yun Shen berduel dengan master aliran kungfu yang lain. Pada saat memberikan pelajaran (kursus) pada umum, dia mengeluarkan pukulan beng quan terlalu keras sehingga lawan sparring-nya mulai muntah darah dan kemudian meninggal. Karena hal ini, Guo dijebloskan ke penjara.
Setelah tiga tahun, Guo akhirnya dibebaskan. Salah satu murid terbaik dari ahli kungfu yang Guo tidak sengaja bunuh tersebut datang untuk menuntut balas. Dia kemudian mengundang Guo untuk bertarung dalam duel resmi. Orang-orang tahu kalau selama 3 tahun Guo di penjara, tangan dan kakinya diborgol menggunakan borgol kayu sehingga dia tidak bisa bergerak banyak sehingga orang-orang menyimpulkan kalau Guo tidak mungkin bisa dengan benar berlatih di dalam penjara. Kesehatannya pun mungkin ikut memburuk. Dengan ini, lawan Guo sadar kalau dia memiliki keuntungan dan bisa membalas atas kematian gurunya. Pertarungan kemudian dimulai dan Guo langsung menyerang lawannya tersebut dengan kedua tinju tangannya. Orang yang menantangnya tersebut langsung terlempar 5-7 meter. Setelah melihat peristiwa ini, orang-orang langsung sadar kalau mereka salah perkiraan. Walaupun dia tidak memiliki keleluasaan gerak saat berada di penjara akibat borgol pada tangan dan kakinya, dia tidak sedikitpun menghentikan latihannya. Dengan meminjam teknik Hu Xing (bingkai kecil) dari jurus harimau xingyi, dia berhasil menemukan jurus baru dan mengembangkannya siang dan malam. Teknik yang dia temukan itu bernama “Tangan Menyerang Harimau”.
Juga terdapat versi lain dari cerita ini, seperti yang diceritakan di dalam buku “Biografi Master Guo”.
Guo Yun Shen dipilih sebagai kepala penjara di Kota Shen. Ketika dia pergi setelah selesai masa jabannya sebagai sipir penjara, Hakim Kota Sheng memberikannya uang dan hadiah sebagai hasil dari pencapaiannya. Karena uang dan hadiah yang diberikan tersebut, para bandit dan perampok tertarik padanya. Suatu waktu, Guo menemukan dirinya tengah diancam oleh perampok yang menodongkan pedang padanya. Dia dengan mudah merebut pedang yang digunakan oleh perampok tersebut dan menggunakannya untuk membunuh perampok tersebut. Hukuman bagi pembunuh orang sangatlah berat dan Guo dituntut karena membunuh perampok tersebut. Namun, hakim kota tersebut sangatlah sayang pada Guo sehingga hukumannya diperingan menjadi hanya di penjara selama 3 tahun.
Ketika hari pembebasannya tiba, Hakim Chien bertanya: “Apa kungfumu telah hilang?” Guo Yun Shen kemudian menjawab:”Sama sekali tidak.” Dia kemudian memandang sekilas pada dinding pengadilan dan memukulnya dengan “Tinju Harimau”. Dan hanya dengan sekali serang, temboknya runtuh beserta dengan datangnya suara menggelegar kencang akibat serangannya tersebut. Kerja kerasnya dalam berbagai situasilah yang menyebabkan Guo Yun Shen bisa terkenal hingga sekarang.
Sun Lutang
salah satu murid Guo Yunshen
dikenal dengan sebutan
"Monyet Lincah"

”Pertarungan Melawan Biksu Shaolin”
Di kuil tidak bernama yang terdapat di ujung gang baja di Beijing, hiduplah seorang biksu yang memiliki kekuatan luar biasa. Dikatakan kalau dia mampu mengangkat patung batu singa yang
Wang Xiangzhai
murid termuda Guo Yun Shen
master yang menciptakan
Kungfu Yi Quan
memilliki berat 600 jin (sekitar 300 kg). Dia ingin sekali belajar xingyi namun ditolak sebagai murid. Karena ditolak belajar xingyi, kemudian dia belajar kungfu shaolin. Kemampuannya dan kungfu-nya luar biasa sehingga terkenal di berbagai tempat. Setiap orang menyangka kalau orang sepertinya yang kuat dan terampil akan mampu mengalahkan petarung xingyi hanya dengan sekali pukul. Untuk membuktikan hal ini, biksu tersebut pergi ke Beijing. Pada saat itu, ketua murid dari Liu Qilan yaitu Li Cunyi membuka sebuah studio di gang geladak. Sang biksu kemudian mendatanginya dan menantangnya.Li Cunyi kalah dalam pertarungan tersebut. Li Cunyi kemudian berfikir kalau berita kekalahannya tersebar, maka akan menjatuhkan nama xingyi. Dia kemudian meminta Guo Yun Shen untuk menghadapi biksu tersebut.
Guo seperti dalam pertarungan yang lain, kemudian menggunakan tinju beng quan-nya pada biksu tersebut. Dia kemudian maju setengah langkah dan menyerang biksu shaolin tersebut. Biksu tersebut terlempar sejauh 4 meter dan terjatuh ke lantai. Guo kemudian berkata “Ayo maju lagi.” Biksu tersebut kemudian mencoba menyerang kembali. Guo menggunakan beng quan-nya lagi dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang tadi. Guo memukul biksu shaolin tersebut begitu keras sehingga rasa sakitnya terasa sampai ke punggung. Akibat rasa sakit yang kuat tersebut, biksu yang menantangnya tidak bisa bangun lagi.
Guo kemudian memberikan pada biksu tersebut obat dari dalam lipatan bajunya dan kemudian berkata, “Biksu, minumlah obat ini setelah itu istirahatlah.” Keesokan harinya, biksu tersebut kemudian memberikan hadiah yang mewah dan memberikan penghormatan pada Guo Yun Shen sebagai tanda kalau dia menginginkan untuk menjadi murid Guo.
Kemudian Guo bercerita mengenai hal ini,”Ketika aku pertama kali melihat biksu tersebut, aku tahu kalau dia memiliki potensi dan bisa diajari. Oleh karena itu, aku hanya menggunakan Chi (tenaga dalam) dari paru-paruku untuk mencuri tenaga darinya. Luka dari pukulan ini bisa diobati. Seandainya aku menggunakan Chi dari ginjalku untuk melemahkan kekuatan tangannya, dia akan memiliki luka yang tidak akan bisa disembuhkan.” Orang-orang yang mendengarkan ceritanya ini, berteriak menandakan kesetujuannya.



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 20:14

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.