LEGENDA KUNGFU: GU RU ZHANG

Posted by


GU RU ZHANG
Gu Ru Zhang (harap dibedakan dengan  Guo Yunshen)

Gu dilahirkan di Kiangsu yang merupakan salah satu provinsi di Cina dari keluarga yang berkecimpung di bidang beladiri. Ayahnya, Gu Li Zhi adalah ahli kungfu Tantui (Kaki Pegas) dan ahli dalam melemparkan peluru. Dengan kemampuan itu ayah Gu bekerja sebagai petugas keamanan untuk melindungi harta dan kekayaan milik orang lain. Gu muda sangat menyukai kungfu dan belajar banyak dari ayahnya.
Pada usia 12 tahun Gu mempelajari 10 Jalan Tantui yang merupakan jurus terkenal. Namun 2 tahun kemudian ayah Gu meninggal. Gu Li Zhi kemudian mengatakan pada anaknya sebelum meninggal untuk melanjutkan beladiri yang sebelumnya dia tekuni. Dia kemudian menyarankan kepada Gu Ru Zhang untuk belajar kepada Yan Yu Qi yang saat itu tinggal di Provinsi Shandong. Setelah ayahnya meninggal, Gu kemudian pergi ke Shandong ditemani sepupunya Ba Jin Xiang. Yan dan keluarganya di Shandong menetap di Desa Feicheng. Yan sendiri terkenal di kalangan ahli beladiri sebagai “Tombak Besar Yan”.

Mereka kemudian bertemu Yan Qi Yang dan memperkenalkan diri mereka. Menyadari bahwa Gu Ru Zhang adalah anak dari Gu Li Zhi, Yan merasa tersentuh atas kesungguhan Gu. Belum lagi kalau ayahnya pernah menyelamatkan dirinya dulu, akibatnya dia sangat melindungi dan menyayangi Gu. Ketika mengajarkan beladiri kepada Gu, dia tidak sedikitpun merahasiakan pengetahuannya, memberi tahu apapun yang mampu meningkatkan kemampuan Gu.
Selama 6 bulan, dia membuat Gu belajar kembali 10 Jalan Tantui. Setelah melihat determinasi yang tinggi pada Gu, dia menempanya kembali dengan 11 tahun tambahan. Selama 11 tahun tersebut, Gu diajarkan Telapak Besi Shaolin dan Baju Besi Shaolin. Selain itu, Gu juga diajarkan materi-materi berikut selama belajar kepada Yan:

 10 Jalan Tantui
-          10 Jurus inti Shaolin
-          24 keterampilan tombak
-          Pedang Ganda
-          Qi Gong Genta Emas Kecil
-          Telapak Besi Shaolin

Tidak beberapa lama kemudian, Gu dikabarkan bahwa ibunya meninggal. Beliau kemudian meninggalkan gurunya dan tinggal di Nanking bersama sepupunya Ba. Di Nanking, Gu memperoleh reputasi sebagai “Gu Si Dewa Tombak”.
Pada tahun 1925, Gu dipekerjakan di Guangzhou sebagai pramuniaga toko atas perintah kementrian keuangan. Di saat inilah, Gu menjadi terkenal. Kejadian yang membuat Gu terkenal disaksikan oleh banyak orang termasuk salah satunya Wang Xian Sheng. Berikut kejadiannya:
“Sirkus Rusia di kota telah melakukan tantangan terbuka kepada semua orang. Tantangan tersebut kurang lebih berbunyi, ’Barangsiapa yang mampu menahan 3 kali tendangan kuda petarung, dia akan diberi uang sejumlah $1000, jumlah yang sangat banyak pada waktu itu. Banyak orang yang terluka dan dipermalukan. Ini adalah salah satu upaya negara-negara agresor untuk menghinakan Cina di masa itu. Gu kemudian maju dan menerima tantangan tersebut, namun dia mengajukan syarat sebelumnya. Dia tidak mau menerima uang yang mereka berikan. Tetapi apabila dia telah berhasil menerima 3 tendangan kuda tersebut, Gu meminta untuk melakukan tamparan terhadap kuda tersebut. Pihak sirkus kemudian menyetujui syarat dari Gu tersebut.
Gu kemudian maju ke dalam arena. Dia kemudian menahan tendangan kuda tersebut dengan badannya. Lagi, lagi dan lagi. Latihan gongfu shaolin ‘genta emas’nya tidak mengkhianatinya sedikitpun. Selanjutnya dia istirahat sejenak, mengumpulkan energi dan kembali ke arena. Dia kemudian mengambil ancang-ancang bersiap untuk melakukan tamparan. Begitu kuda tersebut ditampar di panggulnya, kuda tersebut langsung jalan terhuyung-huyung dan roboh seketika. Para penonton berteriak histeris. Otopsi kemudian dilakukan terhadap kuda tersebut. Ahli kungfu cakar elang yang terkenal yaitu Lao Fa Meng (ayah dari Liliy dan Jeannie Lau) menyaksikan otopsi tersebut. Tidak ada luka luar yang terlihat sedikitpun, namun organ dalamnya benar-benar luka parah. Dari hal ini, Gu mendapat 2 julukan baru yaitu “Pahlawan dari Shan Shiang” dan “Telapak Besi Gu”.
Gu Ru Zhang saat mempraktekan telapak besi shaolin
Di masa selanjutnya, Gu kemudian dipekerjakan sebagai Kepala Instruktur bidang pelatihan di pemerintahan militer Guoshu pusat. Organisasi ini merupakan organisasi prestisius yang mencoba mengangkat semangat beladiri (kungfu) dan memperkuat imej dari Cina itu sendiri. Di tempat ini, Gu bertemu dengan Li Jinglin ahli pedang terhebat Cina dan mempelajari pedang Wudang-nya yang terkenal. Selain itu, dia juga belajar pedang Taichi dari Yang Ban Hou. Gu juga bertemu Sun Lu Tang dan belajar Xingyi padanya. Selain itu Sun Lutang juga mengajarinya Taichi aliran Sun.
Dalam usahanya untuk memperkuat dan memoderenisasi kungfu, pemerintah mengadakan turnamen di Nanking pada Oktober 1928. Kompetisi ini merupakan salah satu event kungfu paling bersejarah di masanya. Gu memasuki turnamen dan berhasil menempati 15 besar. Dari kompetisi ini, pemerintah kemudian memutuskan untuk mengambil 5 perwakilan untuk mengajarkan kungfu di Selatan Cina. Kelima guru tersebut antara lain: Gu Ru Zhang, Fu Zhen Song, Wang Shao Chou, Wan Laisheng dan Li Xianwu.  Mereka dikenal dengan sebutan “Lima Harimau Pergi ke Selatan”.
Pada tahun 1931, Gu mengulangi keterkenalannya dalam penggunaan telapak besi. Hadiah $200 diberikan bagi siapapun oleh orang Rusia yang bisa mendekati kudanya. Gu kemudian mendekati kuda tersebut, menepuknya dengan ringan. Kudanya kemudian mati keesokan harinya. Sekali lagi, hasil otopsi menunjukkan kalau kuda tersebut organnya hancur.
Pada tahun 1940, Gu memutuskan untuk pensiun melatih beladiri. Dia tidak pernah lagi terlihat di depan umum. Pada tahun 1952, beliau meninggal dunia.  


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 20:33

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.