Huo Diange |
Nah
para penggemar kungfu, di kesempatan kali ini, saya akan mencoba menceritakan tentang salah seorang ahli kungfu yang
terkenal menjadi pengawal Kaisar terakhir Cina Pu Yi. Berikut adalah kisahnya.
Huo
Diange (1886-1942), juga dikenal sebagai Hu Xiuting dilahirkan di Desa Xiaoji,
Changzou. Sejak masih muda, beliau menekuni beladiri dan mempelajari Tinju Piao
Xa kepada ahli kungfu lokal. Di kemudian hari, dia belajar kepada Li Shuwen
(lih. Li Shuwen) saat berusia 17 tahun. Di bawah bimbingan Li Shuwen, dia
mempelajari bajiquan (lih. Kungfu Bajiquan) dan liuhe daqiang. Selama 12
tahun, dia mempelajari bajiquan dari Li Shuwen, yang sebenarnya merupakan
seorang guru yang berwatak keras. Setelah Li Shuwen pergi ke Tianjin sebagai
bagian dari pekerjaannya, Huo kemudian mulai mengajar di Tianjin (Taman Zhong
Xin).
Ketika
berada di taman tersebut, Huo bertemu dengan kawan-kawannya yang kemudian mempengaruhinya
untuk ikut ke dalam ketentaraan. Setelah dia bergabung dengan ketentaraan, dia
ditempatkan di Harbin, Shengyang dan Chengchun. Di tempat-tempat tersebut, dia
juga menyebarkan bajiquan yang dia kuasai kepada penduduk lokal. Di tahun-tahun
tersebut pula, dia menjadi pengawal dari kaisar terakhir Cina, Pu Yi.
Pada
tahun 1924, dia pergi ke Tianjin dan mengajar di sana. Pada tahun 1926, Huo
bertemu kembali dengan gurunya Li Shuwen, dan ketika berlatih dengan gurunya
tersebut, Huo mendapatkan konsep baru dan memformulasikannya ke dalam jurus baru
yang disebut “Ying Shou Quan”, yang kemudian menjadi jurus standar dari
bajiquan aliran huo.
Referensi:
Taipinginstitute.com
APABILA ANDA MEMILIKI PERTANYAAN, SILAHKAN KETIK PERTANYAAN ANDA DI KOLOM
KOMENTAR. APABILA ARTIKEL INI BERMANFAAT, SILAHKAN ANDA BAGIKAN ARTIKEL INI
KEPADA TEMAN-TEMAN ANDA :-)
0 komentar:
Post a Comment