KUNGFU TAICHI

Posted by

KUNGFU TAICHI

Kita semua tentu pernah melihat di taman-taman kita melihat seorang nenek atau kakek, atau sekumpulan orang sedang melakukan suatu gerakan lambat yang terkesan seperti tarian lembut. Atau mungkin kita pernah melihat di film Jet Li menggunakan suatu beladiri yang sangat lembut, namun bisa melempar lawan dalam sekali sentuh. Nah, itulah kungfu TAIJIQUAN (Dibaca tai chi chuan). Mungkin teman-teman pada penasaran,bagaimana mungkin gerakan-gerakan lambat tersebut bisa melempar orang 3-5 meter dan bisa menjadi seni beladiri yang benar-benar efektif di pertarungan nyata? Nah, disini saya akan berusaha menjelaskan mengenai kungfu TAIJIQUAN tersebut sebatas kemampuan saya, mudah-mudahan teman-teman bisa mengerti dengan apa yang saya jelaskan.


Yang Chengfu dalam postur "cambuk tunggal"
TAIJIQUAN atau taichi (supaya lebih familiar saya akan menyebutnya taichi) merupakan seni beladiri internal (tenaga dalam) dari negeri Cina yang lebih familiar dengan sebutan kungfu, yang dilatih untuk memperoleh kemampuan dalam mempertahankan diri dan meningkatkan kesehatan. Sebenarnya jurusnya tidak selalu sepenuhnya dilakukan dengan lembut. Dalam beberapa gerakan bahkan terdapat gerakan meledak-ledak dan lompatan-lompatan yang mungkin akan membuat orang awam akan menyangka kalau hal demikian bukanlah TAICHI. Saat ini banyak sekali aliran-aliran dan sekolah yang mengajarkan beladiri TAICHI. Aliran-aliran yang besar diantaranya: chen, yang, wu, wu/hao, & sun.
Untuk melihat keefektifan beladiri ini tentu kita harus melakukan flashback  ke masa lalu dimana TAICHI pertama kali diciptakan dan digunakan pertama kali. Legenda mengatakan kalau orang yang pertama menciptakan TAICHI adalah seorang pendeta agama Tao Zhang San Feng (Thio sam hung)  yang secara bervariasi dikatakan pernah hidup di abad 10M dan di abad 13M (bahkan dikatakan abadi oleh orang-orang agama TAO). Namun orang yang pertama kali menggunakan dan mempublikasikannya secara umum adalah salah seorang legenda beladiri ini Yang Lu Chan (dijuluki YANG WU DI berarti Yang Si Tak Terkalahkan) dikarenakan di desa asalnya (Chen Jia Gou) tempat dimana Yang Lu Chan belajar beladiri ini, TAICHI dirahasiakan kepada warga luar desa.
Yang Lu Chan
Orang yang pertama kali menyebut dengan sebutan TAICHI adalah Ong Ting seorang sarjana dari lembaga kerajaan saat melihat Yang Lu Chan mendemonstrasikan jurusnya. Setelahnya Ong Ting menulis: "tangan yang memegang (menguasai) TAICHI mengguncang seluruh dunia, dada yang mengandung kemampuan-kemampuan tak tertandingi, mengalahkan para pahlawan yang berkumpul." Sebelumnya beladiri ini dikenal dengan berbagai sebutan diantaranya: Mian Quan (tinju kapas),
Zhan Quan (tinju sentuhan) dan lain sebagainya.
Patung Chen Wangting di Chen Jiagou
Menurut orang-orang dari desa Chen (Chen Jia Gou), orang yang pertama kali menemukan TAICHI adalah Chen Wangting (1600-1680), seorang pendekar, sarjana dan pewaris ke-9 dari desa Chen, yang menemukan beladiri ini setelah melakukan kajian bertahun-tahun. Chen Wangting sendiri merupakan seorang jendral yang berperang untuk Dinasti Ming saat melawan pendudukan orang-orang Qing.

Secara umum, latihan-latihan dalam beladiri TAICHI terbagi menjadi beberapa elemen latihan yaitu: latihan neigong dan qigongtaolu (jurus baik itu tangan kosong ataupun senjata), tuishou (latihan berpasangan untuk melatih indera perasa dan memahami energi lawan) dan  sanshou (teknik-teknik pertarungan).
Latihan dasar pada beladiri TAICHI dimulai dengan postur zhan zhuang (secara harfiah berarti
Chen Xiaowang (salah satu dari "4 pendekar budha")
 dalam berbagai postur
kuda-kuda zhan zhuang
berdiri seperti tiang) dan latihan-latihan gerakan chan si jing (energi menggulung benang sutra). Postur zhan zhuang berfungsi sebagai dasar untuk menuju tahap selanjutnya. Latihan ini berfungsi sebagai metode untuk membangkitkan tenaga dalam (qi), memusatkan qi di bagian bawah perut (dantian), dan memperkuat kaki karena seorang praktisi tidak akan sukses dalam beladiri apabila tidak memiliki kekuatan kaki. Sedangkan chan si jing merupakan gerakan-gerakan khusus berulang-ulang yang memiliki karakteristik berupa gerakan mellingkar dengan persendian sebagai poros yang berfungsi untuk menambah fleksibilitas otot dan persendian meningkatkan pergerakan aliran qi (tenaga dalam) serta memudahkan kita untuk melepaskan diri dari  qin na (teknik-teknik cengkeraman dan teknik-teknik manipulasi otot dan tulang lawan). Lalu dilanjutkan dengan latihan taolu yaitu latihan jurus. Latihan ini berfungsi sebagai sarana untuk memproyeksikan qi kita ke bagian tubuh tertentu sehingga bisa digunakan di dalam pertarungan dan supaya aliran energi mengalir secara benar di tubuh kita sehingga tidak merusak kesehatan tubuh kita. Selain itu latihan taolu juga berfungsi untuk meningkatkan stamina dan kebugaran tubuh sehingga tubuh fit (zhan zhuang juga memiliki fungsi ini). 
Latihan lanjutan pada TAICHI selanjutnya adalah tuishoTuisho adalah latihan berpasangan yang berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas indera kita sehingga kita bisa merasakan energi lawan kita dan menyadari kelemahan lawan kita setelah merasakan energi lawan tersebut sehingga kita bisa menentukan keputusan paling tepat dalam melumpuhkan lawan. Berkat latihan inilah ting jin (energi perasa) kita bangkit, sehingga kita tidak melulu menyandarkan pada mata saat melawan musuh, apalagi jika musuhnya banyak. Dan yang terakhir adalah sanshou yang berarti latihan aplikasi teknik dan strategi baik itu yang berasal dari gerakan taolu ataupun bukan dalam pertarungan. Di dalam karate disebut kumite atau sparring dalam istilah Bahasa Inggris.  
Tahap selanjutnya kita kemudian belajar menggunakan senjata seperti pada beladiri silat dan kungfu lain, umumnya senjata dilatih di akhir. Senjata yang termasuk dalam beladiri ini antara lain:
  1. Jian (pedang lurus yang memiliki 2 sisi tajam)
  2. Dao (golok besar)
  3. Tieshan (kipas besi)
  4. Gun (toya)
  5. Qiang (tombak 2 dan 4 m)
Keefektifan TAICHI menurut legenda dan sejarah:
  • Di zaman Dinasti Qing, orang yang bernama Wang Yuanwai tinggal di Desa Beipinggao (10 km dari Chen Jia Gou) diancam nyawanya oleh sekumpulan penjahat berpostur besar yang membawa senjata tajam dan dipaksa untuk menyerahkan barang-barang berharga miliknya. Dia meminta pertolongan pada Chen Suole, yang mana pada saat itu dia sedang tidak ada di rumahnya menurut kedua anaknya yaitu Chen Shunru dan Chen Xunru yang pada saat itu baru berumur 15 dan 16 tahun. Biarpun begitu mereka berdua bersedia untuk menolong Wang Yuanwai. Mereka kemudian menyuruh orang yang diutus Wang Yuanwai untuk memberitahukannya (Wang Yuanwai) supaya para bandit itu diberi arak, berdiskusi untuk membuat rencana pada malamnya, lalu kemudian pergi ke kediaman Wang di desa Beipinggao. Di kediaman Wang supaya aman, mereka kemudian melompati pagar belakang rumahnya dan bertemu dengan Wang di sana. Wang kemudian memberitahu mereka kalau jumlah orang-orang besar itu sekitar 20 orang, dan mereka sedang dalam keadaan mabuk di ruang tamu. Sementara mereka mengintip ke ruang tamu,Shenru mendorong Xunru ke ruang tamu dan memadamkan lilin di sana dengan cara melemparkan kacang polong ke arah lilin tersebut. Xunru kemudian menyandar pada tiang dan mengejek mereka, sementara para bandit tersebut panik dan saling menyerang satu sama lain. Kemudian Xunru berkata: "Jadi kalian masih tidak mau meletakkan senjata kalian? Dewa nomor 1 dan dewa nomor 2 masih ada di sini." Beberapa bandit berusaha untuk melarikan diri dari kekacauan itu tapi langsung dihajar oleh Shunru yang saat itu masih berada di depan pintu.
  • Di tahun 1940, orang yang dijuluki "Liu Si Tombak Besar" datang ke kota besar Shanghai di mana tempat itu merupakan pusat hiburan Cina. Di gerbang kota Liu bertanya pada penjaga gerbang, "Adakah orang yang hebat di sini?" Dengan kata lain dia mencari seseorang yang memiliki kemampuan beladiri tinggi untuk ditantang. Si penjaga gerbang kemudian mengatakan tentang Tian Zhaolin (murid dari Yang Jianhou). Liu kemudian pergi ke tempat Tian dan menantangnya untuk berduel dengan masing-masing diperbolehkan melakukan tiga pukulan. Tapi Tian tidak setuju dan mengatakan "Cukup biarkan aku menyentuhmu, jika engkau mampu untuk menahan rasa sakit akibat sentuhanku maka kau menang".Liu langsung menyetujuinya karena dia menganggap dirinya akan menang dengan mudah. Kemudian Tian mendekat dan menyentuh dada Liu. Dalam beberapa saat, ekspresi Liu mulai berubah, mukanya mulai kelihatan kesakitan dan kemudian meringis. Beberapa saat kemudian, setelah pulih Liu kemudian berkata pada Tian: "Aku sudah melakukan perjalanan melewati 5 provinsi, tapi baru kali ini aku menemukan kemampuan sehebat itu."
  • Di tahun 1945 Hu Yuen Chou murid dari Yang Cheng Fu mengalahkan petinju Rusia dengan T.K.O dalam pertandingan full contact  di Fut San, China
  • Saat usia 60 tahun Huang Sheng Shyan mendemonstrasikan kemampuannya dalam TAICHI dengan mengalahkan Liao Kuang-Cheng juara gulat Asia dengan skor 26-0 di pertandingan amal di Kuching, Malaysia
    GM Huang saat melawan Liao Kuang-Cheng
    untuk melihatnya bisa dilihat di situs ini: http://www.youtube.com/watch?v=_u9RvbhqFkI



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 10:05

1 komentar:

  1. jurus - jurusnya nggak diposting gan

    ReplyDelete

Powered by Blogger.