LEGENDA KUNGFU: LIU BAICHUAN (HABIS)

Posted by


LIU BAICHUAN
‘SI KAKI BESI’
(bagian 2)
 
Sun Yat Sen

Suatu hari, seorang tamu bernama Tao Hong Ching datang ke sekolah tempat Liu melatih. Dia kemudian meminta Liu untuk mendemonstrasikan kemampuannya. Setelah demonstrasi yang luar biasa dari Liu, Tao menganggukkan kepalanya seraya berkata,”Kau memiliki fisik yang kuat, namun memiliki semangat yang lemah.” Tao kemudian menyentuh pundak Liu dengan lembut menggunakan jarinya. Liu kemudian merasa kalau badannya mati rasa dan hal ini menjalar ke seluruh tubuhnya, dia tidak bisa bergerak. Tao kemudian mengeluarkan botol porselain kecil dan mengeluarkan tiga pil dari botol tersebut. Dia kemudian menyuruh Liu untuk meminum 1 buah pil dan menyimpan 2 lainnya dalam kertas perak. 10 menit kemudian, Liu
merasa sangat hangat dan nyaman, matanya menjadi jelas dan terang dan dia merasakan segar kembali. Dia kemudian memikirkan kembali peristiwa yang sebelumnya terjadi tersebut. Selama ini dia telah menghabiskan masa-masanya di Shanghai dengan bersantai dan membuang waktunya dengan bermain mahjong hingga larut malam bersama teman-temannya. Dia telah menghamburkan kekuatannya dalam segala perbuatan yang tidak berarti dan energinya menjadi sangat surut. Setelah terobati oleh obat yang diberikan Tao Hong Ching, dia memutuskan untuk merubah jalan hidupnya. Tao kemudian memberikan dia saran untuk melakukan Luohan qigong dan mengajarinya qigong tersebut supaya dia tetap sehat. Dia disuruh untuk melakukan latihan qigong tersebut tiap pagi dan malam. Di kemudian hari ketika dia pulang ke rumah, Liu merasakan kalau semangatnya telah kembali dan tenaganya berlipat ganda. Sadar kalau pil yang diberikan Tao sangat manjur, dia kemudian membuka bungkusan kertas perak yang sebelumnya untuk meminum pil yang lain, namun ternyata tidak ada satupun pil di dalamnya. Dia langsung pergi secepatnya ke tempat tinggal Tao, namun tidak ada satupun orang di rumahnya tersebut. Sejak saat itu, Liu tidak pernah mendengar kabarnya lagi. Liu kemudian melanjutkan apa yang sebelumnya Tao ajarkan dan melatihnya setiap hari. Selain itu, dia mengajarkan hal tersebut kepada para muridnya.
Pada tahun 1928, Liu menjadi Ketua Kehormatan dari Akademi Beladiri Pusat di Nanking/Nanjing. Yang Chengfu (cucu dari Yang Luchan) juga berada di sana pada waktu itu sebelum akhirnya pindah ke Hangzhou. Turnamen beladiri diselenggarakan untuk menentukan petarung terbaik dan dimenangkan oleh Wan Laisheng. Berharap untuk memperbaiki pengetahuannya tentang aliran tenaga dalam, Wan menginap di rumah Yang Chengfu. Suatu hari dia menemukan kalau Yang Chengfu sedang menggosok gigi. Sebuah ide kemudian terlintas di kepala Wang untuk menguji Yang Chengfu. Dia mencoba menyerangnya dari belakang. Yang Chengfu yang saat itu sedang menggosok gigi terkejut, terpeleset dan kehilangan keseimbangannya. Ketika Liu mendengar tentang hal ini, dia memarahi Wan karena tidak memiliki rasa hormat terhadap yang lebih tua.
Walaupun begitu, salah satu guru terkenal Wan Lai Sheng, Du Xinwu (1869-1953) adalah petarung yang handal. Dia ahli dalam kungfu ziranmen (telah dibahas pada artikel sebelumnya) dan terkenal bahkan sampai ke Jepang. Du telah mengenal reputasi Liu, dan bukannya menyuruh Wan untuk melawan Liu, Du Xinwu justru menantang Liu Baichuan sendiri. Mereka kemudian bertemu di halaman rumah Du.
Ketika mereka bertarung, terlihat kalau pertarungan mereka seimbang. Du Xinwu sangat ahli dalam qinggong (ilmu meringankan diri) sehingga dia mampu melompat dan menghindari serangan Liu yang sangat agresif dan bertubi-tubi. Namun Liu sangat kuat dan memutuskan untuk terus menyerangnya sehingga akhirnya Du terpojok di dekat vas. Supaya tidak tertendang, dia akhirnya melompat ke ujung vas tersebut dan loncat hingga 10 kaki di udara dan mendarat di atas tembok. Du kemudian tersenyum dan berkata kepada Liu “Kenapa anda tidak naik ke atas sini dan melanjutkan pertarungan kita?” Liu bukanlah ahli dalam qinggong, jadi dia tidak mungkin bisa naik ke sana. Liu kemudian berkata sambil tersenyum,”Kenapa tidak anda sendiri yang turun ke sini dan melanjutkan pertarungan kita?” Ketika hal tersebut terjadi, Li Jinglin si dewa pedang dan Direktur dari Akademi Beladiri kebetulan lewat. Li Jinglin di kalangan ahli kungfu terkenal sebagai petarung dan ahli pedang yang saking hebatnya memainkan pedang, dia terlihat seperti angin puyuh. Li Jinglin kemudian menyuruh mereka menghentikan pertarungan dan mendiskusikan permasalahan mereka di dalam rumah. Di kemudian hari, Wan Lai Sheng juga belajar kungfu kepada Liu baichuan.
Tidak lama setelah Liu pergi ke Hangzhou untuk mengambil posisinya di Akademi Beladiri Zhejiang, dia mengajar banyak orang di sana. Termasuk diantaranya juara nasional Jiang Huixin dan petarung terkenal Ho Chang Hai.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 20:27

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.