WING CHUN
Wing chun atau wing tsun (berarti nyanyian musim semi) adalah seni beladiri Cina yang fokus pada serangan dan bantingan dan sangat efektif pada pertarungan nyata dan telah teruji oleh para praktisinya.
Pelafalan kata wing chun dimulai di masa "Opera Kapal Merah" pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. Legenda yang umum menurut Yip Man adalah pelafalan ini berasal dari nama seorang gadis bernama Yim Wing chun di masa Dinasti Qing di mana pada saat itu terjadi penghancuran Kuil Shaolin beserta kuil-kuil lain yang berhubungan dengannya oleh kerajaan Qing dikarenakan kekhawatiran akan adanya ancaman.
Salah seorang yang berhasil melarikan diri dari penghancuran Kuil Shaolin tersebut adalah biksu wanita yang bernama Ng Mui. Dikatakan bahwa dia adalah 1 dari 5 tetua shaolin yang berhasil melarikan diri (5 tetua shaolin: Ji Sin, Ng Mui, Pak Mei, Fung Dou Dak dan Miu Hin).
Ilustrasi Pertarungan Yim Wing Chun |
Dikisahkan bahwa seorang gadis yang cantik bernama Yim Wing chun dipaksa oleh pemimpin penjahat untuk menikahinya. Dikarenakan jika menolak ditakutkan terjadi hal yang tidak diinginkan, maka Yin Wing chun berjanji akan menikahinya jika dia dikalahkan dalam pertarungan 1 lawan 1. Pada saat itulah dia bertemu dengan Biksu wanita Ng Mui yang mengajarkannya teknik beladiri praktis (yang kemudian dinamai Wing chun). Yim Wing chun kemudian menggunakan ilmu pertarungan tersebut dan mengalahkan penguasa yang memaksanya tersebut.
Dikarenakan pada Dinasti Qing terjadi pengejaran terhadap orang-orang Shaolin dan Ming yang memberontak, sangat sulit untuk melacak sejarah siapa pencipta wing chun sesungguhnya. Banyak cerita yang digunakan untuk mengelabui Dinasti Qing salah satunya kisah Yim Wing Chun dan hal inilah yang menyebabkan tidak bisanya melihat asal-usul Wing chun kecuali hanya melalui cerita saja.
KARAKTERISTIK
KESEIMBANGAN, STRUKTUR DAN KUDA-KUDA
Beberapa praktisi kungfuWing chun meyakini bahwa orang dengan struktur tubuh lebih baik akan menang. Kuda-kuda kungfu wing chun yang benar adalah seperti bambu kuat namun lentur dan fleksibel, stabil namun lincah. Struktur seperti ini digunakan untuk menghalau atau mengarahkan serangan lawan.
Keseimbangan berhubungan dengan struktur tubuh. Hal ini dikarenakan tubuh yang seimbang cepat pulih dari serangan dalam pertarungan tanpa mengubah struktur tubuh. Wing chun juga melatih kesadaran kita terhadap gerakan otot dan persendian diri kita sendiri .Selain itu berlatih gerakan jurus dalam wing chun seperti chum kiu berarti melatih refleks kita terhadap serangan lawan.
Kuda-kuda dalam wing chun adalah kuda-kuda tinggi dengan tangan dan siku sedekat mungkin dengan tubuh. Saat melakukan kuda-kuda tangan ditempatkan untuk melindungi axis tengah tubuh tempat organ-organ vital berada. Semua serangan baik itu serangan biasa maupun serangan balik dibentuk atas dasar dan posisi tubuh yang stabil dan kuat.
RELAKSASI
Kelembutan (via relaksasi tubuh) dan mengeluarkan teknik dalam keadaan rileks sangatlah penting dan fundamental dalam kungfu wing chun.
Prinsip serangan pada wing chun adalah menyerang axis tengah pada pusat tubuh manusia. Di dalam sistem pengobatan tradisional yang dimaksud axis tengah adalah dari mahkota kepala (baihui) hingga kemaluan untuk bagian depan tubuh, dan leher serta tulang belakang hingga tulang ekor untuk bagian belakang tubuh. Praktisi wing chun diharapkan mampu merobohkan lawan secepat mungkin dengan power gerakan seminimum mungkin. Karena itulah praktisi wing chun menargetkan axis manusia karena disitulah titik-titik lemah manusia. Selain itu, praktisi wing chun menjaga supaya tangannya melindungi axis tengah tubuhnya sehingga titik lemahnya sendiri terjaga dari serangan.
PUKULAN
Karena pukulan pada wing chun fokus pada serangan di titik tengah, maka pukulan pada wing chun cenderung pukulan lurus.Walaupun begitu, prinsip utama dalam pukulan wing chun adalah memukul dan menahan serangan secara bersamaan. Pukulan yang dilakukan dalam wing chun adalah pukulan lurus dengan jarak antara tinju dan target serangan (lawan) sedekat mungkin.
Pukulan yang dilakukan dalam wing chun biasanya dilakukan dengan posisi siku yang turun dan pukulan yang tepat di tengah tubuh. Ketika dilancarkan, kekuatan pukulan bukan berasal dari lengan tetapi dari bahu karen itulah tubuh harus rileks. Seperti kebanyakan kungfu internal lain, wing chun juga menggunakan prinsip kekuatan seluruh tubuh dalam gerakannya.
TENDANGAN
Tendangan dalam wing chun bisa dilihat jelas dalam jurus chum kiu dan mok yan cong. Tergantung aliran mana wing chun yang mereka pelajari, pemula biasanya diajarkan tendangan dasar terlebih dahulu sebelum belajar jurus. Dalam wing chun tradisional, tendangan dilakukan di bawah pinggang. Hal ini merupakan ciri khas kungfu asal Cina bagian selatan. Sedangkan kungfu asal Cina utara cenderung banyak menggunakan tendangan-tendangan tinggi dalam aplikasinya.
KEMAMPUAN MENJEBAK DAN MERASAKAN ENERGI LAWAN
Praktisi kungfu wing chun mengembangkan reflek dengan melatih sensitifitas tubuh sehingga energi lawan bisa dirasakan oleh tubuh. Dengan latihan chi sao tidak hanya sensitivitas yang dilatih, namun juga kemampuan menjebak serangan lawan mampu ditingkatkan secara signifikan.
JURUS
Jurus-jurus dalam kungfu wing chun diantaranya adalah:
RELAKSASI
Kelembutan (via relaksasi tubuh) dan mengeluarkan teknik dalam keadaan rileks sangatlah penting dan fundamental dalam kungfu wing chun.
- Tekanan mengurangi kekuatan dan kecepatan pukulan. Otot-otot pada umumnya bergerak secara berpasangan namun berlawanan satu sama lain (contohnya bisep dan trisep). Jika lengan tidak rileks dan penuh tekanan, kecepatan maksimum tangan tidak mungkin bisa dilakukan. Hal ini karena otot bisep akan menghambat saat lengan melakukan gerakan memukul. Karena itulah di wing chun, lengan harus rileks sebelum melakukan serangan.
- Tekanan otot yang berlebihan hanya membuang energi dan menghasilkan rasa lelah
- Lengan yang kaku memiliki gerakan yang kurang mengalir sehingga mengganggu saat melakukan gerakan "menjebak serangan" dan chi sao
- Lengan yang rileks namun fokus bisa membuat kita menyadari "lubang" pada struktur tubuh lawan (kelemahan). Dengan menyadari hal ini, kita bisa melancarkan serangan mematikan pada lawan.
- Konflik otot menjadikan pertarungan hanya untuk "siapa yang paling KUAT". Kekuatan seminimum mungkin di setiap gerakan merupakan prinsip dasar dari kungfu wing chun. Inilah yang bisa kita pelajari dari kisah biksu Ng Mui dan Yim Wing Chun.
Konsep Garis Tengah pada wingchun
Prinsip serangan pada wing chun adalah menyerang axis tengah pada pusat tubuh manusia. Di dalam sistem pengobatan tradisional yang dimaksud axis tengah adalah dari mahkota kepala (baihui) hingga kemaluan untuk bagian depan tubuh, dan leher serta tulang belakang hingga tulang ekor untuk bagian belakang tubuh. Praktisi wing chun diharapkan mampu merobohkan lawan secepat mungkin dengan power gerakan seminimum mungkin. Karena itulah praktisi wing chun menargetkan axis manusia karena disitulah titik-titik lemah manusia. Selain itu, praktisi wing chun menjaga supaya tangannya melindungi axis tengah tubuhnya sehingga titik lemahnya sendiri terjaga dari serangan.
PUKULAN
Karena pukulan pada wing chun fokus pada serangan di titik tengah, maka pukulan pada wing chun cenderung pukulan lurus.Walaupun begitu, prinsip utama dalam pukulan wing chun adalah memukul dan menahan serangan secara bersamaan. Pukulan yang dilakukan dalam wing chun adalah pukulan lurus dengan jarak antara tinju dan target serangan (lawan) sedekat mungkin.
Pukulan yang dilakukan dalam wing chun biasanya dilakukan dengan posisi siku yang turun dan pukulan yang tepat di tengah tubuh. Ketika dilancarkan, kekuatan pukulan bukan berasal dari lengan tetapi dari bahu karen itulah tubuh harus rileks. Seperti kebanyakan kungfu internal lain, wing chun juga menggunakan prinsip kekuatan seluruh tubuh dalam gerakannya.
TENDANGAN
Tendangan dalam wing chun bisa dilihat jelas dalam jurus chum kiu dan mok yan cong. Tergantung aliran mana wing chun yang mereka pelajari, pemula biasanya diajarkan tendangan dasar terlebih dahulu sebelum belajar jurus. Dalam wing chun tradisional, tendangan dilakukan di bawah pinggang. Hal ini merupakan ciri khas kungfu asal Cina bagian selatan. Sedangkan kungfu asal Cina utara cenderung banyak menggunakan tendangan-tendangan tinggi dalam aplikasinya.
KEMAMPUAN MENJEBAK DAN MERASAKAN ENERGI LAWAN
Praktisi kungfu wing chun mengembangkan reflek dengan melatih sensitifitas tubuh sehingga energi lawan bisa dirasakan oleh tubuh. Dengan latihan chi sao tidak hanya sensitivitas yang dilatih, namun juga kemampuan menjebak serangan lawan mampu ditingkatkan secara signifikan.
JURUS
Jurus-jurus dalam kungfu wing chun diantaranya adalah:
- Siu Nim Tao atau Sil Lim Tao adalah jurus dasar di mana keseimbangan, teknik dasar dan struktur tubuh dilatih. Beberapa cabang wing chun menganalogikan jika wing chun adalah mobil, maka siu nim tao adalah mesin. Sebagian juga menganalogikan kalau siu nim tao adalah alfabetnya untuk belajar wing chun.
- Chum Kiu adalah jurus tangan kosong kedua. Jurus ini merupakan pintu masuk menuju jembatan penghubung antara praktisi wing chun dengan lawan. Jurus-jurus dalam chum kiu digunakan untuk mengganggu keseimbangan dan struktur tubuh lawan, karena itulah banyak teknik-teknik seperti siku dan lutut digunakan. Chum Kiu juga digunakan untuk memulihkan posisi dan keseimbangan tubuh ketika struktur tubuh siu nim tao terganggu.
- Biu jee adalah jurus ketiga yang digunakan ketika praktisi dalam keadaan dalam bahaya atau terluka parah. Jurus di dalamnya memadukan antara teknik ekstrim jarak jauh dengan teknik ekstrim jarak dekat. Teknik dalam biu jee sangatlah berbahaya karena di dalamnya terdapat teknik-teknik seperti tusukan jari tangan ke leher dan mata juga serangan siku. Karena itulah teknik ini jarang digunakan. Di beberapa cabang wing chun lain teknik ini dinilai brutal sehingga tidak boleh dikeluarkan kecuali benar-benar terdesak. Pepatah yang umum di dalam praktisi kungfu wing chun mengenai biujee adalah: "biujee tidak keluar dari pintu" karena tidak akan terbuka pintu tersebut sebelum ada kuncinya (yaitu keadaan bahaya).
- Mok Yan Cong yaitu teknik berlatih dimana kita menggunakan kayu yang memiliki tiga lengan dan sebuah kaki yang mempresentasikan energi dalam tubuh manusia. Latihan mok yan cong membantu kita melatih posisi tubuh, sudut serangan, posisi, langkah kaki, dan mengembangkan koordinasi gerakan seluruh tubuh. Di sinilah jurus-jurus tangan kosong digunakan secara keseluruhan dan bersama.
- Sensitivitas, di dalam kungfu wing chun terdapat latihan khusus yang berfungsi seperti tuisho pada taichi yaitu chi sao, chi gerk, lap sao dan metode latihan lainnya. Latihan ini berfungsi untuk merasakan energi lawan, mencari kelemahannya, lalu merusak keseimbangannya. Selain itu, latihan di atas berfungsi untuk menjebak serangan lawan.
- Jurus senjata yang dipelajari dalam wing chun adalah senjata pedang kupu-kupu (pedang ganda yang lebih kecil dari golok biasa) dan tongkat enam setengah poin yang panjangnya kurang lebih 8-13 kaki.
GM Yip Man dan Bruce Lee sedang melakukan Chi Sao
0 komentar:
Post a Comment