LI CUNYI
Li
Cunyi yang juga dikenal sebagai Li Cun Yi, Li Su Tang dan Li Zhong Yuan
dilahirkan di desa Nam Xiao Ying, Kota Shen, Provinsi Hebei pada tahun 1847.
Karena keluarganya sangat miskin, pada masa mudanya Li tidak bisa bersekolah
dan akhirnya memilih untuk bekerja sebagai kusir gerobak tarik yang biasa
menjadi kendaraan umum di Cina pada saat itu.
Sejak
masih muda, Li tertarik pada kungfu. Jenis kungfu yang pertama kali dia
pelajari adalah Chang quan (tinju panjang, salah satu beladiri yang diajarkan di shaolin). Semakin tua Li, maka semakin kuat
pula ketertarikannya akan beladiri kungfu. Dia mulai melakukan perjalanan demi
menemukan ahli beladiri yang mau mengajarinya kungfu. Selain itu, dia juga
memiliki teman yang secara berkala berkumpul da berlatih secara bersama-sama. Selain itu dia juga berteman dengan Cheng Tinghua (terkenal
sebagai pendiri Baguazhang aliran Cheng). Cheng dan Li hanya berbeda usia 1
tahun dan tumbuh di tempat yang sama di Provinsi Hebei.
Ketika
Li Cunyi berusia 28-30 tahunan, dia dan teman-temannya termasuk Zhang Zhao Dong
dan Geng Ji Shan, pergi untuk bertemu dengan ahli xingyiquan terkenal yang
bernama Liu Qi Lan. Liu Qi Lan merupakan murid dari Li Neng Ran (Li Luo Neng).
Diantara murid Li Neng Ran lain yang terkenal diantaranya: Che Yi Zhai
(1833-1914), Song Shirong (1849-1927), Guo Yun Shen dan Liu Qi Lan. Liu Qi Lan
dan Guo Yun Shen mengajar di Kota Shen sementara Song Shirong dan Che Yi Zhai
pindah ke Provinsi Shanxi untuk mengajar. Li Cunyi belajar xingyiquan dari Liu
Qi Lan selama lebih dari 10 tahun. Liu
sangatlah terbuka kepada Li Cunyi dan mengajarkannya semua yang dia tahu
mengenai xingyi, hingga akhirnya Li menjadi salah satu murid terbaik dari Liu
Qi Lan.
Saat
masih belajar xingyi dengan Liu Qi Lan, Li Cun Yi melakukan perjalanan ke
Beijing untuk menemui teman baiknya Cheng Tinghua. Li bertukar kemampuan dengan
Cheng Tinghua dan sangat tertarik dengan Baguazhang yang Cheng Tinghua pelajari
dari Dong Haichuan. Li meminta Cheng untuk mengajarinya Baguazhang. Cheng
menolaknya dikarenakan mereka hampir sebaya dan Li sendiri sudah sangat ahli
dalam xingyiquan. Dia tidak mau Li memanggilnya guru. Sebagai gantinya, Cheng Tinghua kemudian mengajak Li untuk
menemui Dong Haichuan supaya bisa diterima sebagai muridnya. Pada awalnya, Dong tidak mau menerimanya sebagai murid
karena dia sudah ahli dalam xingyi yang cukup memiliki hubungan erat dengan
baguazhang. Namun atas desakan Liu Fengchun dan Cheng Tinghua, Dong akhirnya
menerimanya sebagai murid. Walaupun begitu, Dong hampir tidak mengajarkan
apapun pada Li Cunyi semasa hidupnya. Kebanyakan Li Cunyi memperoleh kemampuan
bagua-nya dari Cheng Tinghua. Dikatakan bahwa bagua-nya Li Cunyi memiliki rasa
xingyi yang kuat. Hal ini sangatlah masuk akal mengingat xingyi adalah Cinta
Pertama Li.
Pada
tahun 1890, Li membentuk Perusahan yang melayani layanan berupa pengawalan dan
penjagaan pengiriman barang. Dia mempekerjakan berbagai ahli kungfu yang luar
biasa sebagai pegawainya. Sebagai tambahan, Li juga mempekerjakan anak-anak
muda yang kuat cerdas dan pemberani untuk dia ajari sendiri. Inilah bagaimana
Li Cunyi menemukan Huang Bonian salah satu muridnya yang terkenal.
Pada
tahun 1900, Li dan para muridnya bergabung untuk melawan invasi para tentara
asing yang terkenal dengan sebutan Pemberontakan Boxer (Boxer Rebellion). Karena seringnya dia menggunakan golok sebagai senjatanya di peperangan, dia dijuluki "Li Si Golok Tunggal". Dikatakan saking kerasnya dia berjuang di medan perang bahkan seluruh bajunya dibanjiri oleh darah. Cheng Tinghua teman baiknya, meninggal setelah tertembak dalam peristiwa ini di Beijing setelah membunuh beberapa
tentara Jerman yang merampok dan membunuh seenaknya di daerah yang bukan termasuk zona peperangan.
Setelah
pemberontakan, Li Cunyi menghabiskan sisa 20 tahun hidupnya mengajar dan
mempromosikan Xingyiquan dan Baguazhang. Setelah Republik Cina didirikan pada
tahun 1911, dia dan temannya Zhang Zhaodong menetapkan kurikulum beladiri
kungfu di sekolah umum di Kota Tianjin. Pada tahun 1912, Li Cunyi, Zhang Zhaodong, Ye Yun Biao dan Ma Fengtu
mendirikan Asosiasi Tinju Cina di Tianjin. Melalui kerja kerasnya dan
apresiasinya terhadap beladiri kungfu, Li menyebarkan ajarannya hingga ke
ribuan orang. Selain itu, Li juga diundang untuk mengajar di Sekolah Beladiri
di Provinsi Jiangshu, mengajarkan kungfu pada tentara, dan mengajar dalam waktu
singkat di Asosiasi Olahraga Chinwu yang didirikan oleh Huo Yuan Jia. Li tidak
pernah sedikitpun selama mengajar tertarik pada uang dan dia dikenal sebagai
orang yang adil, setia dan memiliki moral yang baik.
Li
Cunyi meninggal pada tahun 1921 pada usia 74 tahun. Walaupun Li berlatih dan
mengajar Baguazhang, dia dan muridnya kebanyakan lebih terkenal akan kemampuan
xingyi mereka. Diantara murid Li yang terkenal adalah: Shang Yunxiang, Huang
Bonian, Ma Yu Tang, Zhou Yu Xiang, Li Wen Biao, Ai Yong Chun, Hao En Guang, Guo
Yong Lu, dan anaknya Li Bin Tang. Ahli Bagua terkenal seperti Sun Lutang, Gao
Yi Sheng dan Zhang Jun Feng dikatakan pernah belajar Xingyi pada Li Cunyi.
0 komentar:
Post a Comment