LEGENDA KUNGFU: SONG CHANGRONG (HABIS)

Posted by



SONG CHANGRONG
(bagian 2)


Song ‘Si Pejalan di Atas Tali yang Ditegangkan’
Gongfu dalam baguazhang berasal dari latihan ‘berjalan melingkar’. Melengkung dan garis lurus merupakan konsep relatif. Ketika seseorang telah menguasai ini, dia akan mampu memunculkan luoxuan jin (kekuatan spiral), zheng guo li (kekuatan ‘membungkus’) dan baofa jin (kekuatan ledakan) yang besar. Setelah baguazhang dikuasai, maka tubuh akan seringan burung walet., maka itulah disebut ilmu meringankan diri. Dikarenakan kemampuan seperti ini sangatlah susah untuk dikuasai orang biasa, para generasi muda sangat antusias untuk melihat kemampuan Song tersebut.

Suatu hari, Song berada di kedai terh bersama para saudara seperguruannya. Para saudara seperguruannya kemudian meminta Song Changrong untuk memperlihatkan dan mendemonstrasikan kemampuannya dalam baguazhang. Karena mereka semua berada dalam sekolah yang sama, Song tidak berusaha untuk menolak permintaan tersebut. Song kemudian mengeluarkan sepotong tali rami dan meminta kedua temannya untuk memegang kedua ujungnya sehingga tali tersebut menegang. Kemudian Song melompat ke atas tali dan memperagakan 64 pukulan telapak tangan lurus di atas tali tersebut. Ketika demonstrasi telah selesai dilakukan, sorak sorai dan tepuk tengan memenuhi kedai teh tersebut. Beberapa orang kemudian mencoba untuk melakukan hal yang sama, namun tidak ada satupun orang yang mampu untuk berdiri dengan stabil di atas tali dan akhirnya malah jatuh satu persatu. Karena itulah, bagua aliran Song memiliki sistem pengajaran tersendiri dengan gayanya tersendiri. Sayangnya, latar belakang Song Changrong yang merupakan seorang bangsawan membatasi interaksinya dengan komunitas beladiri yang akhirnya mengakibatkan kalau dia hanya memiliki beberapa orang murid. Akibatnya banyak kemampuan Song yang tidak diturunkan.
(Kisah di atas ditulis berdasarkan interview dengan ahli baguazhang aliran Cheng generasi ke-empat Liu Xinghan ketika dia berusia 85 tahun pada tahun 1994)

Kemampuan Meringankan Diri Terlihat di Halaman
Di halaman di Gedung tua Beijing, ahli Baguazhang generasi kedua dan ketiga semuanya berkumpul di satu tempat untuk merayakan hari ulang tahun salah satu master baguazhang generasi kedua (Cheng Tinghua? Liang Zhenpu?). Peristiwa ini merupakan hari besar di komunitas Baguazhang dan tentu saja Song Changrong ikut serta dalam perayaan tersebut. Di komunitas beladiri, ‘pesta ulang tahun’ merupakan momen dimana semua orang harus minum untuk mendoakan kesehatan tuan rumah.
Perayaan seperti ini biasanya hanya berkutat di dalam anggota senior di komunitas Baguazhang. Namun atmosfer di luar gedung sangat meriah dan ramai. Saat makan malam, salah satu murid mendapatkan ide dan meminta kepada Song Changrong untuk mendemonstrasikan ‘Ba Bu Gan Chan’ untuk menghidupkan atmosfer pesta ulang tahun tersebut. Ketika hal tersebut diutarakan, kerumunan bertambah ramai dan ingin melihat kemampuannya tersebut. Kebanyakan orang di pesta ulang tahun tersebut hanya pernah mendengar rumor tentang kemampuan meringankan diri Song, namun belum pernah melihat secara langsung kemampuannya tersebut. Song kemudian berdiri dan mengepalkan tangannya sebagai tanda hormat. “Guru Dong selalu mengingatkan muridnya untuk tidak memamerkan dirinya di depan umum. Namun melihat kalau kita ada di perayaan ulang tahun shixiong saya (kakak seperguruan) dan kita semua adalah orang-orang bagua, kenapa tidak?” Dan dengan cepat orang-orang langsung memberikan Song jalan supaya Song bisa mendemonstrasikan kemampuannya di halaman, namun Song terlebih dahulu meminta kerumunan untuk pergi keluar terlebih dahulu. Melihat bahwa tidak ada seorangpun yang keluar, Song kemudian mengatakan, “Baiklah kalau begitu aku tidak akan berjalan keluar” dan kemudian melompat keluar melalui jendela yang paling dekat dengannya. Ketika semuanya menyusul Song, Song sudah mendarat di tengah halaman dengan ringannya. Melihat hal ini, para kerumunan menyatakan kalau julukan ‘Si Kaki Terbang’ memang cocok untuk Song Changrong.

(Kisah ini berdasarkan interview pada tahun 1989 pada Master generasi ketiga Baguazhang aliran Liang Zhenpu, Li Ziming)

Baguazhang Aliran Song di Timur Laut, Wei Jianfeng
Ahli Baguazhang aliran Song generasi keempat yaitu Wei Jianfeng sebelumnya belajar baguazhang aliran Song dari muridnya Song Changrong yaitu Zhao Yanrong dan Zhao Xiting. Dia tidak memiliki rasa takut, jujur dan ahli kungfu yang hebat. Saat pendudukan Jepang (Wei tinggal di Shenyang yang pada saat itu diduduki oleh Jepang saat Perang Sino-Jepang), Wei membunuh orang Jepang dan orang Cina pengkhianat. Dia pernah 2x dijebloskan ke penjara oleh pemerintahnya sendiri. Pertama oleh Nasionalis (Kuomintang) dikarenakan melawan tentara mereka dan sekali oleh Komunis saat Revolusi Budaya. Tahun-tahun brutalnya di penjara membuat kesempatannya untuk mengajarkan baguazhang hilang dan banyak kemampuannya tidak diturunkan kepada para muridnya.  


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 20:44

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL LAINNYA

Powered by Blogger.

Footer 3

Footer1

FOOTER 2