‘SI TANGAN BESI’
WANG FUYUAN
(bagian 2, kesaksian Wang
Jiwu)
Menurut Wang Jiwu, akar dari kemampuan gongfu
Wang Fuyuan yang luar biasa
adalah tongzigong-nya, seperti yang dipertunjukan oleh para biksu
pendekar shaolin. Hal ini digabungkan dengan kemampuan tangan besinya dan
langkah pang gen yang dia miliki membuatnya menjadi salah satu ahli
kungfu terbaik di masanya. Saya ingat ketika saya mengunjungi Wang Jiwu pada
musim gugur tahun 1988. Pada waktu itu, usianya sekitar 96 tahun. Dia
menunjukan pada saya gongfu tangan yang dia miliki...Tangannya seperti
batang kayu yang tebal. Pada waktu itu, saya berusia 24 tahun. Walaupun begitu sekuat
apapun saya mencoba, saya tidak bisa
menggerakan tangannya secuilpun! Setelah istirahat beberapa saat, saya kemudian
mencoba menggerakan tangannya sembari bergelantungan di bawah
tangannya seolah
tangannya tersebut batang besi tempat bergelantungan. Walaupun begitu,
tangannya tetap sekokoh batu. Wang sendiri tidak terlalu menganggap hebat terhadap gongfu-nya
yang satu ini, karena pada dasarnya gongfu ini merupakan produk dari
latihan zha tanzi (mencengkeram kendi tanah) dan ‘menahan ember kayu’.
Di hari-hari tuanya, tangan dari Wang Jiwu sangat kurus, kulitnya kelihatan
longgar namun daging lengannya sangat kokoh seperti tongkat pukul baseball.
Wang jiwu mengatakan dengan teknik ‘tangan besi’ sesungguhnya, tangan praktisi
yang menguasainya bisa menebal 2x lipat dari sebelumnya dengan ‘mengalirkan qi’.
Setelahnya orang tersebut akan mampu menghancurkan batu dan membengkokkan pipa
besi. Pada saat itu, saya tidak yakin akan kemampuan itu. Namun setelah saya
bertemu dengan master yang tidak dikenal namanya di Hotel Wangfu yang memiliki
kemampuan ini, saya baru mempercayainya. Setelah qi disalurkan ke tangannya,
tangan Wang Jiwu menebal 2x lipat dan berubah menjadi berwarna merah. Dia bisa
memukul tangannya menggunakan palu tanpa terluka sedikitpun. Dia juga bisa
‘merancang’ qi-nya untuk mengobati sakit.
Wang Jiwu mengatakan pada saya kalau Wang Fuyuan dikarenakan tangan besi dan
langkah Pan Gen-nya tidak pernah kalah dalam pertarungan. Saat
menghadapi tantangan dia tidak ;pernah menahan serangan. Dalam pertarungan dia
hanya maju terus dan berbagai lawan yang menghadapinya langsung terjungkal.
Kemampuan ini merupakan puncak dari keahlian xingyi yang disebut ‘hanya
menyerang tidak perlu melihat’ (zhi da bu gu). Menurut buku lama xinyi, pertarungan
terbagi atas 3 tahap: ‘melihat dulu baru menyerang’, ‘melihat dan menyerang
dilakukan bersama’, dan ‘hanya menyerang tanpa perlu melihat’. Tidak hanya itu,
di puncak kekuatannya, Wang Fuyuan
mampu merasakan pergerakan 10 langkah di belakangnya. Kemudian Wang Jiwu
menceritakan mengenai kejadian yang terjadi di masa-masa sebelum Wang Fuyuan meninggal.
Di suatu malam pada tahun 1912, Wang Fuyuan pulang ke rumah melalui jalan desa
yang tidak pernah dilalui lagi. Di tengah jalan dia dihadang oleh 2 orang
perampok. Kedua perampok tersebut melihat kalau Wang adalah orang tua yang
memiliki badan kurus sedang sendirian, bersembunyi di semak-semak di sisi jalan
tersebut. Selagi Wang melalui jalan tersebut, kedua penjahat tersebut melompat keluar dari
persembunyiannya dan mencoba menyerang Wang dari belakang menggunakan tongkat
kayu. Wang merasakan adanya bahaya merunduk sambil mundur ke belakang kemudian
menyelip melalui ruang kosong di antara kedua perampok tersebut dan berakhir
dengan berada di belakang mereka berdua. Setelah dia berada di belakang mereka,
dia kemudian memukul titik fengfu di kepala keduanya dan membuat mereka
berdua terjatuh. Wang kemudian menggunakan teknik ‘kait belakang’ dari Ying
Zhuo (cengkeraman elang) keluarga Dai dan membuat mereka tersungkur ke lantai.
Entah darimana, ‘Jarum Pengawal’ Wang Fuyuan
muncul di tangannya dan kemudian dia berteriak, “Kenapa kalian merampok orang?
Jika kalian tidak memperbaik kelakuan kalian, aku akan mengakhiri hidup kalian
sekarang juga!” Kedua perampok tersebut kemudian berlutut di lantai meminta
ampun. Wang merasa iba kemudian membiarkan mereka pergi.
0 komentar:
Post a Comment