Nah,
para penggemar kungfu, kali ini saya akan berusaha menjelaskan sebisa mungkin
mengenai salah satu film kungfu favorit saya, Drunken Master II. Drunken Master
II ini, merupakan sequel lanjutan dari Drunken Master I, walaupun alur cerita
keduanya benar-benar berbeda (keduanya berasal dari perusahaan produksi yang
berbeda).
Kenapa
film Drunken Master II ini menjadi film kungfu favorit saya? Film ini menjadi
favorit saya dikarenakan kualitas action-nya
yang keren dan totalitas para pemainnya yang luar biasa. Sebagai contoh, adegan
pertarungan antara Jackie Chan (Wong Feihung) dengan Ken Lo, juga adegan
pertarungan antara Jackie Chan dan Lau Kar Leung (Fu Wen Chi) melawan para gang
kapak. Dalam adegan pertarungan antara Jackie Chan dengan Ken Lo misalnya, Jackie
melakukan adegan di mana dia harus menjatuhkan diri ke dalam bara api yang mana
bara api tersebut saking panasnya membuat batu bata yang jadi pembatasnya
menjadi menyala. Walaupun begitu, untungnya Jackie Chan menggunakan minyak
sebagai pelindung punggungnya dari api (ini terlihat di adegan tersebut). Film
ini disutradarai dan ditata koreografinya oleh Lau Kar Leung sendiri. Lau Kar
Leung ini adalah anak dari salah seorang murid Lam Sai Wing, yang mana Lam Sai Wing
sendiri adalah murid asli dari Wong Feihung. Bahkan Bruce lee sendiri sangat menghormati
Lau Kar Leung dan menyebutnya dengan sebutan paman besar.
Yah,
malah ngelantur kemana-mana. Okeh,
saya akan membahas mengenai filmnya. Film ini menceritakan mengenai Wong Feihung,
salah seorang pahlawan nasional Cina yang terkenal di saat masih mudanya. Kisahnya
dimulai ketika Wong Feihung, Wong Keiying (ayah Wong Feihung, 10 harimau
Kanton) dan seorang asistennya melakukan perjalanan kembali ke rumahnya di Guangdong
dengan menaiki kereta api. Dikarenakan ayahnya pulang dengan membawa ginseng
yang mana pajaknya mahal, Wong Feihung dan asistennya memasukkan ginseng
tersebut ke dalam tas duta besar Inggris untuk menghindari pajak. Di dalam kereta,
di saat kereta tersebut berhenti, Wong kemudian berupaya mengambil kembali ginseng
yang dia simpan. Namun, di saat dia memasuki ruangan duta besar, dia melihat seseorang
menggunakan baju hangat dan menggunakan topi bulu, keluar dari jendela kereta
api dan memukul Wong tanpa sebab.
Wong,
merasa dipukul tanpa sebab oleh orang tua yang mengenakan topi bulu tersebut, mengejar
orang tersebut hingga ke bawah rel kereta api dan melakukan pertarungan di
sana, dimana orang tua dengan topi bulu tersebut menggunakan sebuah senjata
tombak yang tersembunyi di bawah kereta api, sedangkan Wong Feihung menggunakan
pedang yang juga ada di sana.
Keluar
dari kolong kereta api, Wong Feihung melawan orang tua tersebut, kali ini
menggunakan tangan kosong, dia bahkan menggunakan Jurus Mabuk melawan orang tua
tersebut, namun ternyata dia kalah. Wong menyadari kalau kereta sudah mau
berangkat, kemudian terburu-buru masuk ke dalam kereta. Setelah kereta
berangkat, mereka berdua sadar kalau ternyata bungkusan mereka tertukar. Fu Wen
Chi (si orang tua bertopi bulu yang diperankan oleh Lau Kar Leung) ternyata
malah membawa ginseng yang seharusnya dibawa Wong Feihung, sedangkan Wong
Feihung, justru malah membawa sebuah artefak kerajaan Cina. Nah, mulai dari
sinilah konflik yang terjadi dan mewarnai seluruh jalan cerita film ini.
Untuk
yang belum pernah melihat film ini, saya sarankan untuk membeli DVD nya, film
ini sangat layak buat ditonton. Bahkan
di tahun 2005, film ini dimasukkan menjadi Top 100 film tersukses sepanjang
masa (lhat wikipedia). Film ini sangat layak untuk ditonton.
0 komentar:
Post a Comment