LIUHEBAFA
Liuhebafa (berarti 6 keselarasan 8 cara) atau Tinju Air (Shuei Quan) atau gaya air (Shuei Shi) adalah beladiri internal unik yang berasal dari zaman Dinasti Song (960-1279). Orang yang berjasa dalam menyebarkan beladiri ini adalah Wu Yihui (1887-1961) yang mengajarkannya secara luas di Nanjing sebelum era Perang Dunia II.
Wu Yihui |
Dikatakan jika Wu Yihui belajar KUNGFU dari tiga orang guru yaitu: Yan Guoxing, Chen Guandi, dan Chen Helu kemudian Wu menyeleksi dan mensintesis esensi dan berbagai variasi dengan menambahkan latihan-latihan qi gong dan daoyin di dalamnya.sehingga menjadi sekarang ini. Pada tahun 1936 beliau diundang untuk mengajar di Institut Pusat Nasional Beladiri Nanjing (Nanjing Choong Yang Guosho Guan) dan sampai sekarang telah banyak menghasilkan berbagai ahli KUNGFU yang luar biasa.
Wang Xiangzhai (murid dari Guo Yunshen, ahli KUNGFU xingyiquan yang dijuluki "Tinju Dewa Penghancur") dikenal reputasinya karena telah mencapai prestasi yang luar biasa dalam beladiri sehingga mengadakan tantangan pertarungan ke seluruh Cina dan tidak pernah kalah dalam pertarungan. Ketika dia bertemu Wu Yihui dan melihat kemampuannya, dia mengatakan "Di China aku hanya pernah bertemu dengan dua setengah orang yang benar-benar memiliki kemampuan sesungguhnya, dan Wu Yihui adalah salahsatunya." Pujian seperti ini menggambarkan kemampuan Wu dan kualitasnya sebagai petarung. Wu Yihui meninggal pada tanggal 23 Maret 1961 di Shanghai pada usianya yang ke 73.
Gerakan dari KUNGFU Liuhebafa walaupun gerakannya sangat pelan, namun dilakukan berbeda jauh dengan gerakan-gerakan taichi. Kadang gerakannya terlihat begitu lambat namun di lain waktu gerakan bisa menjadi lebih cepat. Postur gerakannya kadang naik kadang turun dan sikap praktisinya berubah sesuai gerakannya. Prinsip gerakan KUNGFU liuhebafa seperti aliran air yang terkadang tenang, berkelok-kelok melewati bebatuan dan rintangan, kemudian berubah cepat dan kembali tenang. Atau seperti danau yang tenang yang tiba-tiba ditiup angin sehingga timbul riak-riak air, atau seperti ombak yang kadang naik dan kadang turun. Begitu pula jurus dan gerakkan yang ada pada KUNGFU liuhebafa. Seperti nama populernya yaitu tinju air, analogi yang digunakan dalam beladiri ini adalah analogi air, semakin lembut suatu energi, maka energi berubah sesuai perubahan gerakan.
Latihan KUNGFU liuhebafa dibimbing oleh prinsip-prinsip tertentu, teori-teorinya menggabungkan antara konsep internal dan eksternal. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah:
- Tubuh selaras dengan Pikiran
- Pikiran selaras dengan Yi (Tekad/Niat)
- Yi (Niat/Tekad) selaras dengan Qi (energi)
- Qi selaras dengan Shen (semangat)
- Shen selaras dengan gerakan
- Gerakan selaras dengan Wuji (kekosongan)
Aspek Bafa (8 cara) selaras dengan praktek dan aplikasi.
- Qi (energi) menggerakan Qi supaya fokus pada Shen (semangat)
- Gu (tulang) menarik kekuatan ke dalam tulang
- Xing (bentuk/jurus) meniru bentuk/jurus pada hewan
- Sui (mengikuti) mengikuti dan beradaptasi dengan gerakkan tubuh lawan
- Ti (mengangkat) mengangkat mahkota kepala hingga ke langit
- Huan (kembali) berubah dan kembali ke semula
- Le (menunda) menunggu dalam diam demi kekosongan
- Fu (menyembunyikan) sembunyikan niatmu dan carilah peluang
Latihan inti KUNGFU liuhebafa terdiri atas metode daoyin dan qi gong (internal khusus, pernafasan dan latihan meditasi). Inti dari KUNGFU liuhebafa adalah 66 jurus (jurus-jurus ini terdiri atas 530 lebih jurus lain yang berbeda) dan praktek aplikasinya.
Jurusnya lebih jauh terbagi atas 2 bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas terdiri atas 31 jurus yang diperagakan dengan tempo lambat, sedangkan pada bagian bawah terdiri atas 35 jurus yang diperagakan dalam tempo yang berbeda-beda di tiap jurus dan gerakannya.
0 komentar:
Post a Comment