PERTARUNGAN KUNGFU

DAFTAR PETARUNG LEITAI

Banyak ahli kungfu menjadi terkenal akibat pertarungannya di panggung leitai. Petarung yang lain sudah menjadi terkenal bahkan sebelum ditantang untuk melakukan pertarungan leitai.  Para pembaca harus mencatat terlebih dahulu, walaupun banyak sumber yang menerangkan mengenai pernyataan-pernyataan di bawah ini, banyak (jika tidak semua) diantaranya berdasarkan cerita rakyat Cina dan kadang agak berlebihan dan bahkan memiliki unsur kebohongan di dalamnya. Sangatlah sulit untuk melacak kejadian sebenarnya, mengingat Budaya Cina yang sering mengangkat cerita-cerita kepahlawanan dari karakter-karakter bersejarah di masa lalu. Selain itu banyak pula cerita tentang para petarung Leitai hanya didasarkan pada pernyataan orang-orang dengan kesanadan beladiri dari para petarung Leitai tersebut. Di sini saya akan membagi daftar para petarung tersebut sesuai zamannya masing-masing.

Wang Lang
orang yang dipercaya menemukan kungfu
belalang sembah

Dinasti Song

·         Orang yang pertama kali menemukan Kungfu Tanglangquan yaitu Wang Lang berpartisipasi dalam pertarungan leitai. Menurut legenda, dia dikalahkan oleh ahli kungfu Tongbeiquan yang bernama Han Tong di ibukota Kaifeng. Setelah kekalahannya, Wang Lang kemudian menciptakan sebuah kungfu yang didasari gerakan-gerakan dari belalang sembah.

Dinasti Qing

·         Ahli kungfu Lama Pai yaitu Wong Yan Lin memasang panggung leitainya sendiri di depan Kuil Haitung di Guangdong setelah bekerja sebagai pengawal terkenal di utara Cina. Selama 18 hari, dia bertarung melawan lebih dari 150 orang ahli kungfu dan tidak pernah kalah. Menurut ahli kungfu Hop Gar yaitu David Chin, “Baik itu penantangnya luka parah ataupun terbunuh, Wong tidak membiarkan seorangpun penantang meninggalkan panggung pertarungan tanpa cedera. Dia ahlinya menggunakan teknik kungfu yang brutal dan kejam.” Tidak lama setelah peristiwa tersebut, dia dipilih sebagai pemimpin 10 harimau kanton (salah satunya Wong Kei Ying ayahnya Wong Fei Hung) yaitu 10 orang yang merupakan ahli kungfu terhebat di Guangdong.

·         Ahli Kungfu Bangau-Harimau Tee Ley terkenal karena membunuh lawannya pada pertandingan leitai. Setelah beberapa tahun pensiun dari dunia persilatan dan menjadi pembuat sepatu, dia kembali ditantang oleh ahli Kungfu Cina Utara dan kembali membunuhnya dengan perpaduan jurus bangau-harimau dan teknik telapak besi. Dia merupakan murid dari Chee See  Tsek.

·         Ahli Kungfu Mizongyi yaitu Huo Yuan Jia (1867-1910) yang merupakan pendiri dari Asosiasi Olahraga Chinwu (sekolah kungfu di Shanghai), merupakan pahlawan Cina karena menantang petarung-petarung asing dan berhasil menang di masa di mana pada masa itu Cina diduduki oleh 5 negara dan begitu lemah. 

Republik Cina

·         Ahli kungfu tenaga dalam yaitu Zhang Zhankui (1859-1940) juga dikenal sebagai Zhang Zhaodong membuat dirinya terkenal setelah berhasil memenangkan pertarungan leitai dengan petarung-petarung asal Jepang dan orang-orang kuat Jerman. Dia juga termasuk salah satu dari delapan murid terkenal Dong Hai Chuan orang yang pertama kali mengajarkan kungfu Baguazhang ke khalayak umum.

Zhang Zhaodong

·         Ahli kungfu taichi aliran Chen generasi ke-17 Chen Fake menjadi terkenal di desa asalnya Chenjiagou karena kemenangan-kemenangannya dalam pertarungan leitai.

·         Ahli Taichi tanglangquan Wang Yu Shan (1892-1976) memiliki ranking yang tinggi pada Kompetisi Leitai tahun 1933 yang diselenggarakan oleh Institut Pusat Guosho dan dijuluki “Tangan Baja dan Tinju Besi”. Dia merupakan salah satu dari Laiyang Sanshan (Tiga Gunung Laiyang), tiga petarung kungfu tanglangquan terhebat di Laiyang pada masanya.

·         Ahli kungfu Taichi aliran Chen generasi ke-18 Chen Zhaopi (1893-1972), kemenakan ketiga dari Chen Fake dibayar untuk mengawal/menjaga toko farmasi terkenal di Cina yaitu “Tong Ren Tang” (Le bersaudara) pada tahun 1928. Dia tetap bersikap sederhana dan bersahaja, menyamar sebagai penjual keliling untuk menjauhi konflik dengan ahli kungfu lain. Walaupun begitu, seorang cendekiawan bernama Li Qin Lin (juga dari Provinsi Henan) menulis artikel tidak sah yang menyatakan bahwa Taichi aliran Chen lebih baik daripada aliran kungfu yang lain di daerah tersebut. Maka para ahli beladiri menyimpulkan bahwa artikel tersebut mengajak siapapun yang belum pernah bersentuhan tangan dengan ahli taichi aliran Chen supaya “mencobanya” apalagi salah satu ahli kungfu taichi tersebut sedang berada di Beijing saat itu (Chen Zhaopi). Mereka menyimpulkan bahwa artikel tersebut merupakan bentuk “tantangan” dan dengan begitu, Chen Zhaopi terpaksa membuat panggung leitai di Gerbang Xuan Wu salah satu gerbang kota Beijing. Pada awalnya, penantang hanya 1 lawan 1. Namun setelah beberapa saat pertarungan leitai berlanjut, pertarungan menjadi 3 orang atau 5 orang sekaligus. Selama 17 hari, Chen Zhaopi mengalahkan lebih dari 200 orang dan menghasilkan banyak teman dari pertarungan tersebut.  

Chen Zhaopi

·         Ahli kungfu Shaolin Utara Gu Ru Zhang (1893-1952) menempati “15 teratas” (sebagian mengatakan 10 teratas) dalam kompetisi leitai yang diselenggarakan oleh Institut Pusat Guosho di tahun 1928. Dia terkenal dengan julukan “Telapak Besi” Gu Ru Zhang.

·         Ahli kungfu Meihua tanglangquan yaitu Master Li Kun Shan (1894-1976) memenangkan leitai di divisi senjata pada kompetisi yang diadakan  Guosho di tahun 1933 menggunakan tombak panjang. Dia merupakan salah satu dari Laiyang Sanshan (Tiga Gunung Laiyang), tiga petarung kungfu Tanglangquan terhebat di Laiyang pada masanya.

·         Ahli kungfu Gerbang Harimau Naga Terbang Leung Tian Chiu berusia 55 tahun kerika menjadi juara 2 pada Kompetisi Leitai Guosho di tahun 1928. Dia kemudian membuat kungfu sendiri yang dinamakan Fut Gar Kuen (Tinju Budha) dan Sae Ying Diu Sao (Jurus Ular Tangan Musang) yang mana dipakai dalam film Jackie Chan yang lama (Snake in The Eagle’s Shadow)

·         Ahli kungfu Qixing Tanglangquan Ma Cheng Xin menjadi juara umum leitai yang diselenggarakan secara nasional di tahun 1929. Ma merupakan murid dari ahlu kungfu tanglangquan terkenal Luo Guang Yu yang kemudian mengajarkan tanglangquan di Asosiasi Olahraga Chinwu

·         Ahli kungfu xinyiliuhequan Shang Xueli memenangkan kompetisi leitai di Kaifeng, di mana dia menggunakan kombinasi dari “Kekuatan Punggung” (bei jin) dengan serangan lutut (Ti xi) mengalahkan ahli kungfu Shaolin Zhang Qilin (yang meninggal beberapa hari kemudian akibat luka dalam). Dia adalah murid dari Mai Zhuangtu (1829-1892) dan Yuan Fengyi, guru dari Grandmaster Lu Songgao (meninggal 1962) orang yang pertama kali mengajarkan xinyiliuhequan kepada umum setelah sebelumnya xinyiliuhequan dirahasiakan di kalangan muslim Cina (Hui).

·         Ahli Taichi aliran Zhaobao yaitu Zheng Bo Ying (1904-1961) menjadi terkenal setelah menang di kompetisi leitai di Kaifeng pada tahun 1931.

·         Ahli Kungfu Xingyiquan yaitu Xin Jian Hou memenangkan kompetisi leitai pada tahun 1931. Dia merupakan murid awal dari Shang Yun Xiang (1864-1937), yang mana Guo Yun Shen merupakan murid dari Guo Yun Shen.

·         Ahli shuai jiao (gulat Cina) Chang Tung Sheng (1908-1986) memenangkan kompetisi leitai divisi kelas berat yang diselenggarakan oleh Guosho di tahun 1933, dan mendapat nama julukan “Kupu-kupu Terbang”.

Republik Rakyat Cina

·         Grandmaster muslim Ma Xianda (1932-sekarang) mengalahkan ahli kungfu Tongbeiquan Deng Hong Zhao dan ahli kungfu Chuojiao Li Xue Wen sehingga memenangkan kompetisi leitai 1952. Ma adalah yang termuda dari 4 Grandmaster tertinggi yang masih hidup (duanth 9) dan dianggap sebagai “Harta Karun Nasional Wushu”.

·         Ahli kungfu internal (tenaga dalam) Su Dong Chen (1953-sekarang) berpartisipasi dalam pertarungan leitai di akhir tahun 1960-an hingga tahun 1970-an pada saat masih remaja dan dikenal sebagai “Anak Berbakat Leitai”

·         Petarung sanshou yaitu Chung Lee (1972-sekarang) pada tahun 2008 menjadi juara MMA Strikeforce kelas menengah terlebih dahulu membuat dirinya terkenal dalam pertarungan leitai sebelum ikut pertandingan perofesional. Le dinobatkan sebagai “Ahli beladiri Vietnam paling terkenal di dunia” pada tahun 2004 dalam acara Asia Entertainment Awards di Los Angeles.