LEGENDA KUNGFU MA GUI

Posted by


MA GUI


Ma Gui (juga dikenal sebagai Ma Shiqing) (1851-1941 atau 1847-1941) adalah grandmaster dari disiplin beladiri tenaga dalam Cina Baguazhang dan dianggap sebagai salah satu murid terbaik Yin Fu. Yin Fu sendiri merupakan salah satu murid terbaik dari Dong Haichuan (diceritakan di artikel sebelumnya). Berbagai aliran Baguazhang mengklaim jalur kesanadan yang berasal dari Ma Gui (namun dengan materi pengajaran yang berbeda) masih secara aktif mengajarkan baguazhang  di Jepang, Amerika Utara dan Eropa.
Orang tua Ma Gui pada awalnya berasal dari wilayah Laishui di Provinsi Hebei namun kemudian pindah ke Beijing dimana Ma Gui lahir dan dibesarkan.
Ma Gui tumbuh dewasa dan kemudian membuka usaha sebagai pengusaha kayu. Karena usahanya ini, dia dikenal orang-orang sebagai “Mu Ma” (berarti Ma si kayu). Dia dipanggil seperti ini untuk membedakannya dengan ahli baguazhang lain yang bernama Ma Weiqi (salah satu 8 murid terbaik Dong Haichuan) yang
dijuluki “Mei Ma” yang berarti Ma si batu bara yang memiliki bisnis batu bara. Selain itu, Ma Gui juga dijuluki “Cuozi Ma” yang berarti si kecil Ma dikarenakan posturnya yang pendek.
Ma Gui mulai belajar Baguazhang pada usia 12 tahun di bawah bimbingan Yin Fu. Saat mulai memasuki remaja, dia belajar langsung pada Dong Haichuan. Tidak seperti murid-murid kelas atas Dong yang menggabungkan  Baguazhang dengan beladiri yang telah mereka pelajari sebelumnya, Ma Gui tidak memiliki terlalu banyak pengalaman beladiri sebelumnya sehingga Dong mengajarkannya latihan unik untuk membangun fondasi dari awal. Dia terus mengabdikan diri pada gurunya dan berlatih secara intensif di bawah bimbingan mereka hingga akhir hidup keduanya. Sama seperti seniornya Shi Jidong, Ma Gui juga merawat Dong Haichuan selama beberapa tahun hingga akhir hidup beliau di tahun 1882.
Dalam latihannya, Ma Gui mengkonsentrasikan pada latihan yang benar-benar keras dengan menekankan pada mengembangkan kekuatan kaki hingga pada tingkatan super. Menurut Li Baohua yang merupakan ahli Baguazhang aliran Ma di era modern, “Baguazhang yang diwariskan oleh Ma Gui menekankan pada ‘cara berjalan kubah rendah’ sehingga kakinya benar-benar tebal. ‘cara berjalan kubah rendah’ berarti bahwa kekuatan/berat seluruh tubuh dikonsentrasikan di tubuh bagian bawah terutama kaki, menggunakan kekuatan tersembunyi yang berasal dari tulang dan tendon. Kaki Ma Gui begitu berkembang sehingga tulang keringnya tertutupi oleh jaringan daging. Dia biasanya membiarkan Liu Wanchuan (guru dari Li Baohua) memeriksa tulang keringnya dan dalam beberapa kesempatan mengijinkan orang-orang memukulnya dengan tongkat besi atau tongkat kayu. Ma Gui dalam beberapa kesempatan memakai rompi/jaket yang telah diisi pasir atau menggunakan sabuk yang diisi pasir di sekitar kaki atau pinggang untuk latihan kekuatan. Selain itu beliau juga menggunakan tali yang diikatkan ke pohon untuk membuat semacam jaring, kemudian beliau berlatih di bawah net tersebut. Net tersebut untuk memastikan kalau dia tetap dalam posisi rendah.
Walaupun kelihatan luar biasa, mayoritas kekuatan Ma Gui bukanlah dibangun dengan berjalan dalam posisi rendah. Namun kekuatan kakinya dibangun dengan berjalan berjam-jam dalam “berjalan seperti beruang” (salah satu 8 metode berjalan baguazhang) yaitu cara berjalan yang lambat dan terkonsentrasi dalam keadaan mabu yang secara dramatis mengubah garis besar tendon yang menghubungkan dari leher hingga ke kaki dan memperkuat seluruh tubuh.
Ma Gui terkenal akan teknik bertarungnya yang luar biasa dimana yang disebut “zhibi wanda”, serangan pergelangan tangan dimana lengan diluruskan. Menurut master generasi ketiga dari sanad Yin Fu yaitu He Puren, “Untuk melatih pergelangan tangannya, beliau menggunakan latihan semacam press-up dimana beliau menjatuhkan dirinya ke depan kemudian menggunakan pergelangan tangannya untuk menahan berat tubuhnya, memantulkan badannya ke atas kemudian kembali ke posisi berdiri. Beliau biasa melatih latihan ini berulang-ulang dengan mudah. Dia mengalahkan banyak ahli kungfu terkenal hanya dengan menggunakan pergelangan tangannya. Kau tidak bisa menyentuh badannya. Jika kau menyentuh badannya, kau akan merasa seperti tersetrum.” Untuk melatih teknik ini, Ma Gui juga menggunakan gelang besi seberat 5 kg di masing-masing pergelangan tangannya.
Ma Gui memiliki reputasi sebagai guru yang memiliki perilaku konservatif dan selalu menuntut yang terbaik dari murid-muridnya. Sebagai pedagang kayu yang sibuk, dia tidak perlu mengajar secara profesional (maksudnya mencari nafkah melalui mengajar beladiri) sehingga dia menerapkan standar yang tinggi dalam latihannya. Mengamalkan perilaku yang juga diajarkan gurunya Yin Fu dan Dong Haichuan. Beliau menolak untuk memodifikasi sistem pengajarannya sehingga lebih mudah dipelajari. Beliau merasa siapapun yang merasa bahwa sistem pengajarannya terlalu berat untuk dipelajari tidak pantas untuk diajarkan sedikitpun.
Di usia tuanya, Ma Gui juga mengajarkan teknik meditasi dan energi yang diajarkan khusus kepadanya oleh Dong Haichuan termasuk latihan khusus “dantian dalam”. Menurut murid Liu Hung Chieh, Bruce Frantzis: “Ma Shiqing menceritakan pada Liu bagaimana Dong duduk dengan mata tertutup, menjelaskan setiap gerakan yang Ma lakukan dan memberitahunya kalau dia melakukan kesalahan dan perlu membenarkannya. Dong biasanya duduk bermeditasi berjam-jam lamanya setiap hari. Dasar dari kemampuan beladirinya menurut Ma adalah latihan duduknya, di mana hal tersebut merupakan metode meditasi Taois, begitu pula teknik beladirinya.” 
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Ma_Gui_%28martial_artist%29


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 20:16

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL LAINNYA

Powered by Blogger.

Footer 3

Footer1

FOOTER 2