LATIHAN DASAR BAJI PIGUA: (3) MENGEMBANGKAN GERAKAN DINAMIS

Posted by



MENGEMBANGKAN GERAKAN DINAMIS


Rangkaian pertama merupakan pukulan sambil melakukan gerakan satu arah. Walaupun kelihatannya simpel, namun dalam konteks mekanisme gerakan tubuh, gerakan ini sangatlah kompleks. Pada latihan awal dan pengembangan dari latihan ini, dibutuhkan gerakan berkelanjutan yang dibalut dengan postur statis pada tiap transisi (jeda/perubahan aspek). Postur statis transisional dilakukan dengan praktisi yang melakukan latihan ini, menahan postur 1 pukulan dengan nafas yang rileks, kemudian dilanjutkan dengan postur satu pukulan lainnya, mengeluarkan pukulan menggunakan mekanisme tubuh dalam jeda sepersekian detik tersebut. Praktisi harus menahan posisi tubuh dalam ketinggian yang sama selain itu, latihan ini juga membutuhkan kualitas kelenturan yang bersifat rileks (tidak tegang) saat menyalurkan kekuatan.


Pada tahap awal, detail seperti pada paragraf di atas jarang sekali diajarkan. Biasanya, murid hanya disuruh untuk melakukan latihan ini dan bergerak dalam kondisi rileks. Tubuh pada awalnya hanya diingatkan untuk harus mengembang dan melonggar karena biasanya, jika murid mulai memikirkan tentang postur statis pada tiap transisi, maka tubunya pasti akan tegang setiap kali akan menyalurkan kekuatan. Gerakan dimulai dengan kuda-kuda dengan bagian atas tubuh menghadap ke utara dengan tangan yang kiri dijulurkan mengepal dalam keadaan tangan yang sangat rileks (3-A). Kaki kiri kemudian diambil, memutar dan menghadap ke arah barat sementara kaki kanan bergerak maju, sehingga hampir menyentuh mata kaki yang sebelah kiri (3-B). selagi kaki kanan bergerak maju, tangan kanan memuku serentak, sedangkan tangan yang kiri ditarik ke belakang seiring dengan bagian kanan tubuh yang maju menyerang seperti pada sistem katrol (timba sumur, saat yang tali yang satu ditarik ke bawah, maka tali yang lain tertarik ke atas). Ketika pukulan tangan kanan dilancarkan, pada sasaran yang dibayangkan, semuanya (seluruh tubuh) ditegangkan seketika, kemudian tumbuh kembali rileks dengan keadaan tubuh melakukan kuda-kuda dengan kepalan tangan kanan sekarang terjulur ke depan (3-C). Lakukan ini pada sisi yang lain yang berlawanan (3-D hingga 3-E)



3-A


3-B

3-C
3-D
3-E




Pukulan tersebut di atas, harus dilakukan dengan angkah menelusur sejauh 3-4 kaki (1 meter). Gerakannya mirip seperti gerakan kepiting. Jika dilakukan dengan benar, maka akan kelihatan kalau gerakan tersebut mencerminkan ekspresi chan si jin yang dilakukan secara rileks namun dengan kekuatan yang luar biasa. Secara tradisional, murid biasanya diminta untuk melakukan latihan ini setiap hari setidaknya seratus pukulan setiap hari. Pukulan tersebut (yang 100 kali) biasanya bisa dipecah menjadi 10 atau 20 set pukulan, namun postur kuda-kuda terakhir setidaknya harus ditahan dalam beberapa tarikan nafas dan dilakukan secara rileks. 

Latihan ini, wajib dilatih seumur hidup oleh praktisi yang mempelajarinya. Selagi murid mulai merasa nyaman dengan gerakan yang dia lakukan, maka koreksi lebih jauh atas struktur tubuhnya semakin diperjelas. Jika dilakukan dengan benar, maka kekuatan pukulan akan bertambah secara drastis karena pada latihan kali ini penggunaan seluruh tubuh digunakan dalam latihan. 

Tambahan lain pada latihan adalah penggunaan hentakan (duo bu) yang dilakukan sementara tubuh kita menjaga postur ketinggiannya secara rendah namun benar. Naik dan turunnya tubuh saat melakukan latihan ini akan memecahkan energi dan tentu saja tidak diperbolehkan. Hentakan membantu murid untuk menurunkan berat tubuhnya tepatnya pada area kua (persendian pinggang). Dengan relaksasi secara mendalam, maka hentakan yang benar dilakukan dengan berat seluruh tubuh bagian bawah bukan dengan kaki seperti yang umumnya orang lakukan. Tanpa rileks, maka laihan tersebut akan merusak lutut atau pinggang, terutama jika berlatih di lantai semen. Karena itulah latiha ini harus dilakukan dengan hati-hati. Pemula biasanya sering memaksakan hentakan padahal hentakan harus dilakukan dengan membiarkan seluruh tubuh mengontrol kekuatan hentakan tersebut. Dengan cara yang salah tersebut, walaupun suara bisa dihasilkan, namun suara tersebut kurang memiliki aspek getaran mendalam, sifat bunyinya seperti cetek dan malah kedengaran seperti bunyi tamparan.

Jika gerakan tersebut dilakukan dengan benar, maka latihan tersebut akan menghasilkan 2 bentuk energi yaitu xujing dan fajing. Secara harfiah, xujing berarti “menyimpan uang”. Energi ini dilakukan dengan area perut (dantien) dilipat ke dalam dengan lutut ditekuk. Hampir seperti harimau merunduk. Kemudian tubuh mengembang dan mengembang dalam kekuatan ledakan yang dilakukan seketika. Walaupun gerakan ini merupakan dasar bagi semua gerakan KUNGFU bajiquan yang lain, gerakan ini sangat sulit untuk dikuasai dan membutuhkan latihan konsisten dan terbimbing untuk menguasainya. 

Gerakan satu pukulan (dari sisi ke sisi) merupakan gerakan dasar dari banyak postur awal. Gerakan tunggal tambahan lainnya kemudian ditambahkan pada latihan. Jurus-jurus tambahan lainnya diantaranya variasi dari gerakan kuda-kuda, bangau putih, dll. (4-A hingga 4-E, dengan 1 dan 2 menunjukkan postur tersebut dari dua sisi yang berbeda).

4-A1

4-A2

4-B1

4-B2

4-C1

4-C2

4-D1

4-D2

4-E1

4-E2



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 01:38

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL LAINNYA

Powered by Blogger.

Footer 3

Footer1

FOOTER 2