CATATAN PENTING DALAM 72 METODE LATIHAN SHAOLIN

72 METODE LATIHAN SHAOLIN

(PENUTUPAN)

72 metode latihan shaolin yang saya tulis di blog ini merupakan terjemahan dari buku berbahasa Inggris yang berjudul Authentic Shaolin Heritage: Training Methods of 72 Arts of Shaolin. Isi dari buku tersebut saya hanya menerjemahkannya (dengan beberapa perubahan dan pengeditan terutama supaya lebih dimengerti), saya tidak bertanggung jawab atas cedera dan luka dari metode latihan ini. Sejak awal saya berniat menulis ke 72 metode latihan ini hanya sebagai penambah wawasan keilmuan bagi para penggemar beladiri terutama kungfu. 

Setelah saya sebagai penulis di blog ini menulis ke 72 metode latihan shaolin yang dulunya merupakan rahasia (tentunya sebelum Jin Jin Zhong mengungkapkannya dalam bukunya), maka terdapat beberapa catatan yang perlu saya ingatkan. Metode latihan ini, saya tidak menjamin orang yang melatihnya akan mampu mengeluarkan kemampuan seperti yang tertulis. Selain itu, saya tidak menyarankan untuk secara individual melatih kungfu ini mengingat, beberapa metode latihan kungfu ini memerlukan penggunaan obat-obatan khusus sehingga tidak terjadi cedera. Sebagai contoh dalam kungfu 5 racun, diperlukan ramuan obat tertentu (yang merupakan resep rahasia) untuk mencegah pembusukan tangan yang dilatih. Di beberapa kungfu lain juga disebutkan perlunya obat khusus untuk mencegah cedera permanen akibat retaknya tulang saat berlatih. Beberapa kungfu seperti kungfu-kungfu yang secara khusus melatih kemampuan meringankan diri membutuhkan ramuan obat yang diminum selesai latihan dan nutrisi yang cukup, demi mencegah terjadinya lumpuh layu pada anggota tubuh yang diberi beban saat berlatih. Maka dari ini, guru dan pembimbing sangatlah penting. Latihan tanpa bimbingan hanya akan merusak diri sendiri. Selain itu, pembimbing merupakan penunjuk jalan dan pengkoreksi segala metode, tempat kita bertanya dan memperoleh penjelasan. Hal ini tidak hanya sangat vital dalam 72 metode latihan shaolin, namun juga sangat penting bagi siapapun yang ingin memperoleh tingkatan tertinggi dalam penguasaan beladiri lainnya.