GOU
QUAN
KUNGFU ANJING alias gou quan alias
dishuquan adalah salah satu aliran KUNGFU
yang berasal dari Provinsi Fujian
Cina. Aliran KUNGFU yang satu ini memiliki keunikan tersendiri,
terutama karena spesialisasinya yang berfokus pada teknik-teknik takedown, qin na (kunci persendian) dan ground
fighting. Selain itu, aliran KUNGFU yang satu ini memiliki keunikan tersendiri
dikarenakan aliran KUNGFU ini mengambil keuntungan dari posisi yang
lebih inferior dari lawannya. Beladiri yang satu ini, juga mengajarkan KUNGFU baju besi dan telapak besi sebagai metode
latihannya, juga mengajarkan berbagai teknik leaping (lompatan layaknya pada binatang buas) sebagai salah satu
bentuk teknik penyokong dalam spesialisasi teknik dalam KUNGFU ini.
Salah
satu legenda mengatakan kalau di area selatan Cina yaitu di Provinsi Fujian
terdapat sebuah kuil bernama Kuil Teratai Putih, dimana terdapat banyak para biksu/pendeta
perempuan yang hidup mengasingkan diri di kuil tersebut. Di masa tersebut,
sangat lumrah bagi perempuan dilakukan “pengikatan kaki” (di zaman dulu,
perempuan Cina dianggap cantik apabila di kakinya dilakukan hal ini). Oleh karena
itulah, berbagai beladiri yang membutuhkan latihan dengan posisi berdiri sangat
sulit dilakukan dan pada dasarnya, hampir mustahil. Untuk mengatasi hal
tersebut, para biksu/pendeta perempuan tersebut akhirnya mengembangkan suatu
sistem pertarungan yang mereka bisa gunakan untuk mempertahankan diri dari para
bandit dan binatang buas.
Pada
masa dinasti Qing, rezim pemerintah memerintahkan penghancuran kuil tersebut,
maka seorang biksu/pendeta perempuan bernama SI Yue meninggalkan Kuil Teratai
Putih dan melakukan perjalanan ke arah utara provinsi tersebut. Di Yongtai
dekat Fuzhou, dia jatuh sakit. Keluarga Chen kemudian menolong dan merawatnya
hingga dia benar-benar pulih. Karena hutangnya pada keluarga tersebut, dia
mengajarkan KUNGFU ANJING yang dia kuasai pada anak keluarga
tersebut yang bernama Chen Biao. Keluarga Chen kemudian secara turun-temurun mewariskan
ilmu ini dan merahasiakan ilmu dini di dalam keluarganya selama beberapa
generasi.
budaya "mengikat kaki" pada perempuan di CIna
|
Legenda
yang lain, menyatakan kalau Fong Sai Yuk (pernah di perankan Jet Lee dalam film
yang berjudul sama) adalah ahli KUNGFU ANJING dan menurunkan kemampuannya
tersebut kepada para biksu yang berada di Kuil Zhuyuansi (sekarang Kuil Guanyuan).
Di kuil tersebut, KUNGFU ini diajarkan selama beberapa generasi hingga biksu
bernama Hui Kai mengajarkan KUNGFU ANJING ini pada Zheng Yishan.
Selama
masa-masa awal pemerintahan Cina menggunakan sistem republik, Chen Ayin salah
seorang keturunan dari Chen Biao melarikan diri ke Singapura dikarenakan
keluarnya perintah untuk memenjarakannya, hal ini dikarenakan sebelumnya terjadi
pembunuhan tanpa sengaja yang dia lakukan terhadap beberapa orang pembawa
masalah di desanya, demi membela temannya yang mereka ganggu. Orang yang
membantu pelariannya adalah seorang imigran bernama Chen Yijiu. Karena rasa
terima kasihnya ini, dia mengajrkan Chen Yijiu semua apa yang dia tahu tanpa
menahan dirinya sedikitpun.
Chen
Yijiu yang sebelumnya telah mempelajari berbagai beladiri seperti muay thai, KUNGFU naga, zu quan (jurus mabuk), menghabiskan
beberapa tahun mempertajam teknik-teknik KUNGFU
ANJING, berhasil membangun
reputasinya di Asia Tenggara sehingga dia dijuluki “kaki besi”. Pada tahun
1932, dia meninggalkan Singapura dan pindah ke Desa Xiyuan di Fuzhou, dimana
dia tinggal di sana hingga dia meninggal pada tahun 1997. Di tempat tersebut,
dia menghabiskan waktunya mengajarkan teknik KUNGFU ANJING pada orang di
sekitarnya dan menyebarkannya di daerah tersebut (Fuzhou).
(sumber:
wikipedia)
0 komentar:
Post a Comment