LI ZIMING
LI ZIMING (25
Juni 1903 – 23 Januari 1993) adalah seorang seniman dan ahli baguazhang (KUNGFU
BAGUAZHANG) generasi ketiga. Tidak hanya itu, dia juga ahli dalam literatur, dan
sangat berbakat dalam kaligrafi dan lukisan. Di ranah beladiri, beliau
merupakan murid dari Liang Zhenpu yang mana hal ini, menjadikannya cucu murid
dari Dong Haichuan pencipta Kungfu Baguazhang.
LI ZIMING
berasal dari wilayah Ji dari Provinsi Hebei. Pada tahun 1921, dia mempelajari
Baguazhang di bawah bimbingan Liang Zhenpu, lalu kemudian menjadi tudi (murid sejati / pewaris) dari Liang
Zhenpu. Selain belajar baguazhang kepada Liang Zhenpu, dia juga belajar kepada Shang
Yunxiang, Zhang Zhaodong dan Ju Qingyuan.
Selain itu, dia juga biasa bertukar
kemampuan dengan Guo Gumin, Li Shao’an, dan Zeng Xingsan. Pada tahun 1979,
untuk melindungi kuburan dari Dong Haichuan, LI ZIMING menyarankan kuburannya
untuk dipindahkan ke Pemakaman Umum Wan’an dari lokasinya yang lama. Pada
tanggal 2 dan 3 Agustus tahun 1980, sekelompok praktisi Baguazhang yang
berjumlah lebih dari 100 orang, di bawah bimbingan LI ZIMING sendiri memindahkan sisa-sisa tubuh Dong
Haichuan beserta batu nisannya ke Pemakaman Umum Wan’an.
Pada
tahun 1981, Asosiasi Penelitian Beijing didirikan dan LI ZIMING dinobatkan sebagai
presiden pertama dari asosiasi tersebut. Hingga kematiannya pada tahun 1993, LI ZIMING
terus menjabat sebagai presiden. Ketika meninggal, LI ZIMING dikuburkan di samping
kuburan Dong Haichuan bersama dengan gurunya Liang Zhenpu.
Salah
satu muridnya yang paling terkenal adalah Ma Chuanxu yang merupakan Presiden
Asosiasi Penelitian Beijing Kedua setelah LI ZIMING, dan Di Guoyong yang merupakan
Presiden Asosiasi Penelitian Xingyiquan Beijing (untuk Di Guoyong, anda bisa
melihat video tutorial xingyi dan baguazhang-nya di Youtube).
Dikabarkan
bahwa saat terjadi Revolusi Budaya, LI ZIMING merupakan salah satu ahli kungfu
yang dijadikan objek penyiksaan oleh pihak pemerintah komunis. Namun,
dikarenakan tenaga dalamnya yang luar biasa, dia tidak mengalami cedera
sedikitpun.
0 komentar:
Post a Comment