MA WEIQI

Posted by



MA WEIQI
 
MA WEIQI merupakan salah satu murid dari Dong Haichuan, dia ini merupakan murid kedua Dong Haichuan setelah Yin Fu dan sebelum Shi Jidong. MA WEIQI, tercatat sebagai salah satu murid terbaik dan murid yang paling digemari oleh gurunya (Dong Haichuan). Bahkan, beberapa orang menganggap kalau kemampuannya dalam pertarungan berada di atas Yin Fu dan Cheng Tinghua. Sebagian besar legenda dan kisah-kisah pertarungan yang menyebabkan baguazhang terkenal bisa diatributkan kepadanya. 
Guo Shilei, salah satu praktisi baguazhang aliran ma


Walaupun begitu, MA WEIQI juga terkenal akan kebrutalannya dalam pertarungan, dan karena itulah dia meninggal di saat usianya 30 tahun karena diracuni oleh pembunuh bayaran. Diceritakan bahwa ketika dia melakukan perjalanan ke Henan, Shandong, dan kota-kota di sekitarnya, dia mengalahkan sekelompok praktisi beladiri. Orang yang tidak dikenal kemudian memasukkan racun ke dalam tubuhnya. Racun tersebut memiliki sifat bereaksi secara lambat, dan reaksinya baru diketahui setelah dia berada di Beijing. Oleh karena itulah, MA WEIQI hanya memiliki sedikit murid yang bisa dibilang mewarisi Bagua aliran MA WEIQI setelah dia meninggal. Dan, walaupun pendiri aliran Ma sendiri memiliki reputasi yang menakutkan, pewarisnya sendiri bisa dihitung oleh jari. 

Sebenarnya, MA WEIQI tidaklah sebrutal seperti yang orang katakan. Sangatlah normal pada zaman tersebut untuk melakukan duel hidup mati. Petarung-petarung seperti Yang Banhou, Cheng Tinghua dan bahkan Dong Haichuan sendiri semuanya adalah petarung yang berpengalaman dengan pertarungan dengan karakteristik seperti ini. Hal ini dikarenakan, apabila kita mulai mengampuni nyawa lawan kita, maka apabila kita lengah nyawa kita sendirilah yang menjadi taruhannya. Lebih jauh lagi, MA WEIQI adalah pilar baguazhang. Sehingga, kekalahan akan membuat malu para praktisi baguazhang lainnya. Kebanyakan cerita-cerita yang ada mengenai MA WEIQI saat ini, lebih kepada campuraduknya cerita yang sebenarnya terjadi, dengan kisah-kisah fiksi yang tersebar pada tahun 1920-1930an. Li Zhongxuan (salah satu murid Shang Yunxiang) yang meninggal beberapa tahun yang lalu pada usia 95 tahun, pernah menulis mengenai essay yang jelas mengatakan kalau Ma Si Batu Bara (julukan MA WEIQI), pada saat essay ini dituliskan, sangat dihormati di kalangan para praktisi beladiri. Berikut adalah tulisan essay tersebut. 

MA WEIQI
MA WEIQI, salah satu murid favorit Dong Haichuan dan pewaris dari Baguazhang aliran Ma dan berasal dari Beijing. Karena dia mengoperasikan toko batu bara di kota tersebut, orang-orang menyebutnya “Ma Si Batu Bara”. Karena Ma sangat rajin berlatih dan memperoleh instruksi pelatihan langsung dari Dong Haichuan, Ma menjadi sangat ahli dalam baguazhang dalam waktu yang relatif singkat. Bahkan fakta lain mengatakan kalau kemampuan Ma melebihi kemampuan Yin Fu dan Cheng Tinghua saat itu.
MA WEIQI sangat berdedikasi terhadap baguazhang yang sangat dia tekuni tersebut. Setiap hari, dia akan berlatih berjalan melingkar berjam-jam, latihan yang merupakan latihan inti dalam baguazhang, di depan toko batu bara kepunyaannya. Pernah seorang kenalannya, seorang ahli dalam Chang Quan menyapanya dengan penuh pertanyaan, “Kau menghabiskan hari dengan melakukan jalan melingkar. Apakah hal tersebut akan membantumu memenangkan pertarungan?”
Ma Kemudian menjawab “Cobalah bertarung melawanku”
Ahli Changquan tersebut kemudian mengambil sikap pertarungan (kuda-kuda) di depan Ma. Sebelum dia bisa melakukan apapun, Ma melangkah maju, membengkokkan pertahanannya, dan secara lembut membuatnya terpental beberapa zhang (1 zhang = 3,33 meter).
Kemampuan Ma yang luar biasa, mengizinkannya untuk membuka sekolah beladiri bahkan di saat gurunya masih hidup. Muridnya sendiri sangatlah banyak. Dia menambahkan pengalamannya dalam kungfu, dengan kemampuan baguazhangnya untuk menciptakan Fenglunshou (Tangan Kincir)  untuk menciptakan karakteristik unik sendiri dari Baguazhang aliran Ma. Ditambah dengan Cheng dan Yin, ketiga murid tersebut membuat sekolah yang disebut 3 Sekolah Besar Bagua.
Ma, sangat menyukai pertarungan. Di awal karir beladirinya, dia melakukan berbagai tantangan baik itu ke Hebei, Shandong, dan henan dan bahkan dia melakukan petualangan ke tempat-tempat lain, bahkan walaupun dia telah bertualang ke berbagai tempat, dia tidak menemukan seorangpun yang mampu menandinginya. Sayangnya, Ma memiliki temperamen buruk dan jarang menahan kekuatannya dalam pertarungan. Dia membunuh dan mencederai banyak ahli kungfu shaolin yang dia temui selama pertarungan. 
Di saat Ma masih hidup, tinggallah di Gunung Tai seorang pendeta Tao yang terkenal akan pukulan telapak tangannya. Pendeta Tao ini, terkenal mampu menghancurkan batu menggunakan telapak tangannya dan bertanggung jawab atas terbunuhnya banyak praktisi beladiri yang melawannya. S
Ketika Ma mendengar orang ini, dia langsung berangkat untuk bertemu dengannya. Ketika Ma berhasil menemuinya, pendeta tersebut sedang melakukan meditasi. Ma kemudian mendekatinya dan mengatakan, “Saya mendengar kalau anda adalah seorang ahli beladiri yang luar biasa. Saya ingin melihat anda mendemonstrasikan kemampuan anda.”
Ketika sang pendeta tersebut mengabaikannya, dia mengulang kembali permohonannya kepada pendeta tersebut. Si pendeta kemudian menjawab, “Pulanglah! Tidak masalah jika aku yang terbunuh, namun akan sangat disayangkan kalau aku melihat seorang semuda dirimu mati.”  
Ma mengabaikan nasehat pendeta tersebut dan terus memohon sehingga membuat pendeta tersebut marah. Sang pendeta, kemudian mengeluarkan serangan telapak tangan ke arah kepala Ma. Ma, menerima serangan tersebut menggunakan teknik pao chui (meriam martil) dan melakukan serangan balasan ke arah tulang rusuk sang pendeta sehingga menyebabkan darah keluar dari mulut pendeta tersebut. Sementara mayat pendeta tersebut ditinggalkan di sana, Ma langsung pulang ke rumahnya.
Di kesempatan lain, seorang penjaga karavan profesional melakukan perjalanan ke Beijing untuk mengunjungi Ma. Ketika dia bertemu dengan Ma, dia menantang Ma untuk melakukan pertarungan. “Saya dengar anda adalah seorang praktisi beladiri yang memiliki kemampuan sangat tinggi. Saya harap anda tidak keberatan untuk mengajari saya sesuatu.”
Ma kemudian mengatakan pernyataan yang meremehkan penjaga (karavan) tersebut dengan mengatakan “Orang sepertimu menganggap dirinya praktisi beladiri?” Yang tentu saja membuat penjaga karavan tersebut marah.
Penjaga karavan tersebut langsung menyerang Ma dengan sangat agresif. Namun, begitu Ma bergerak, penjaga tersebut sadar kalau kemampuannya tidak sebanding dengan MA WEIQI. Darahnya berubah menjadi dingin dan kemudian berbalik sambil berteriak “Aku tidak ingin bertarung lagi ! Aku tidak ingin bertarung lagi !”
Walaupun Ma melihat hal tersebut, Ma tidak sedikitpun melambat. Dengan sepenuh kekuatan, dia menyerang punggung orang tersebut sehingga penjaga tersebut muntah darah. Sebulan kemudian, orang tersebut meninggal dikarenakan lukanya tersebut.
Dikarenakan Ma tidak kenal ampun dalam pertarungannya, dia memiliki banyak musuh. Akhirnya, dia meninggal dikarenakan dibunuh oleh pembunuh bayaran.
............................................................................................................................................


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 01:27

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL LAINNYA

Powered by Blogger.

Footer 3

Footer1

FOOTER 2