WONG SHEUN LEUNG
WONG SHEUN LEUNG (8
Mei 1935 - 28 Januari 1997) adalah seorang ahli kungfu yang belajar beladiri Wing chun
kepada Yip Man dan tercatat sebagai salah seorang yang melatih Bruce Lee. Dikatakan
bahwa Wong berhasil memenangkan sekitar 60 hingga 100 pertarungan jalanan
melawan ahli beladiri lainnya. Dikarenakan reputasinya ini, dia dikenal sebagai
“Rajanya Tangan Bicara”.
Di
masa mudanya, Wong mempelajari berbagai beladiri kungfu seperti taichi, pak
mei, tinju dan bahkan kickboxing. Dia
tidak melanjutkan mempelajari tinju dikarenakan terjadi 2 buah insiden, insiden
pertama terjadi kepada pelatih tinjunya, sedangkan insiden kedua terjadi
dikarenakan pertemuannya dengan Yip Man.
Insiden
pertama ternyata terjadi dikarenakan saat latihan sparring, Wong tidak sengaja memukul pelatihnya tersebut. Pelatih
tinju yang marah karena pukulan Wong tersebut langsung berusaha memukul Wong
sekuat tenaga, namun akhirnya malah di-KO oleh Wong sendiri dengan menggunakan
teknik wing chun !
Insiden
kedua terjadi atas kekaguman Wong terhadap figur-figur legendaris wing chun
seperti misalnya Chan Wah Sun dan Leung Jan. Kekagumannya ini, kemudian
membawanya untuk mencari guru wing chun untuk mengajarinya. Mengetahui
ketertarikan Wong atas wing chun, teman kakaknya kemudian membawa Wong untuk
menemui Yip Man. Menurut beberapa versi, ketika Wong menemui Yip Man dia
mengalahkan setidaknya 2 murid Yip Man sebelum akhirnya Wong dikalahkan oleh
Yip Man sendiri dengan begitu mudah.
Setelah
Wong belajar Wing chun kepada Yip Man, Wong membentuk kelompok wing chun dan
dalam beberapa kesempatan, dia seringkali menggantikan Yip Man untuk mengajar
dan melatih wing chun. Diantara beberapa orang yang berlatih wing chun, salah
seorang diantara mereka adalah salah seorang figur legendaris bernama Lee Xiao
Long (Bruce Lee). Lee pernah menulis surat kepada Wong yang bunyinya sebagai
berikut: “Walaupun (secara teknis) aku adalah muridnya Yip Man, namun pada
kenyataannya, aku belajar kungfu darimu.”
Wong
sangatlah aktif dalam kompetisi beimo,
yaitu kompetisi tarung bebeas semi terorganisir yang terdiri atas
pertarungan-pertarungan tantangan (kadang dikenal sebagai ‘kontes eliminasi
kungfu’). Dalam kompetisi tersebut, tidak ada yang namanya aturan, protective equipment, atau batas waktu. Seperti
yang dituturkan Wong di dalam sebuah wawancara, “Ketika kami berkompetisi, kamu
melakukannya secara rahasia. Kami memasuki sebuah ruangan, kemudian pintu
ruangan tersebut ditutup. Tidak ada aturan di dalam pertarungan tersebut. Sebenarnya
pemerintah tidak mengizinkan adanya pertarungan ini, pertarungan ini ilegal. Namun
kami tidak peduli akan hal tersebut. Kami bertarung hingga salah seorang dari
kami roboh.” Pertarungan beimo, selain seperti yang dikatakan
oleh Wong Sheun Leung di atas, diadakan di mana saja di tempat yang kira-kira
bisa dilakukan pertarungan di tempat tersebut. Dalam beberapa kasus, bahkan
pertarungan beimo dilakukan di jalan-jalan di Kota Hongkong.
Sebenarnya,
salah satu alasan wing chun bisa terkenal di Hongkong hingga meroket adalah
dikarenakan peran Wong sendiri. Di sekitar tahun 1950, beladiri wing chun
tidaklah terkenal dan hanya dilatih di kalangan minoritas seperti misalnya
asosiasi pekerja restauran Hongkong. Setelah Wong memasuki kompetisi
pertarungan beimo, Wing chun menjadi semakin dikenal. Di Hongkong, Wong biasanya
menghadapi berbagai lawan dan dikatakan bahwa Wong telah menghadapi “semua
disiplin beladiri” yang terdapat di koloni jajahan Inggris tersebut. Dia banyak
mengalahkan berbagai praktisi beladiri di dalam pertandingan beimo di Hongkong sejak usia 17 tahun
dan menghentikan aktivitasnya tersebut ketika usianya 32 tahun. Dengan bertambahnya
jumlah kemenangan Wong di dalam berbagai pertarungan, bertambah pula reputasi wing chun
Dalam
kompetisi beimo, biasanya murid dari
sekolah beladiri yang berbeda saling berkunjung dan melakukan tantangan
terhadap murid terbaik atau bahkan guru mereka. Jika seorang murid berhasil
mengalahkan pengajar atau master yang memiliki sekolah tersebut, maka sekolah
yang dikalahkan oleh murid tersebut akan tutup. Menurut beberapa murid generasi
pertama dari Yip Man, Wong Sheun Leung berhasil menutup beberapa sekolah
beladiri dengan cara ini, dan menurut beberapa sumber Wong seringkali
memenangkan pertarungan hanya dalam beberapa pukulan. Murid resmi pertama dari
Wong yaitu Wu Chan Nam, menjadi murid pertama Wong setelah menyaksikan sendiri
Wong memenangkan pertarungan dalam kompetisi beimo.
(bersambung...)
0 komentar:
Post a Comment