PENUTURAN GRACE WU ATAS KAKEKNYA WANG ZIPING (1)

Posted by



Sesuai dengan apa yang telah saya paparkan di artikel sebelumnya, di kesempatan kali ini saya akan menceritakan, lebih tepatnya menerjemahkan kisah dari legenda kungfu muslim Wang Ziping  yang saya ambil dari situs kungfumagazine. Daripada disebut kisah, artikel sekarang lebih tepat untuk menyebutnya dengan sebutan kesaksian. Hal ini dikarenakan kisah di bawah ini sebenarnya lebih pada penuturan kisah Wang Ziping berdasarkan kesaksian cucunya sendiri (Grace Wu). Semoga pembaca yang budiman bisa mengambil hikmah dari kisah ini. Apabila ada penuturan di bawah ini yang memiliki nilai pembahasaan yang kurang halus, mohon untuk dimaklumi.


“Orang-orang sering berkata kepadaku, Grace, kakekmu dan orang tuamu sangatlah terkenal, jadi kau pasti punya banyak kisah menarik tentang mereka. Ya, aku punya banyak memiliki beberapa kisah untuk diceritakan. Aku selalu ingat masa-masa yang sangat menyesakkan di era revolusi budaya, dimana kita hanya diizinkan untuk berlatih beladiri di kamar tidur sempit di malam hari. Lalu kemudian, penghuni kamar di bawah akan menusuk-nusuk atap dan berteriak, “Diamlah, kita ingin tidur.” Dengan beberapa lenguhan panjang, aku kemudian berkomentar, “Bagaimana mungkin aku bisa menjadi ahli beladiri jika seperti ini?” Aku tidak pernah lupa sedikitpun akan perkataan kakekku Wang Ziping yang dengan begitu tenang berkata kepadaku, “Xiaogao, engkau hanya perlu memiliki mimpi, dan hanya dengan itu, kau akan menjadi apapun yang engkau mau.” 

Pada saat itu, hidup sangatlah susah. Namun biarpun begitu, masa itu merupakan masa kanak-kanak terbaik yang pernah terjadi di dalam hidupku. Apa yang kualami jauh berbeda dengan apa yang anak-anak pada umumnya alami, dan sekarang, ketika aku memperoleh tujuan yang aku cita-citakan atau pujian, aku akan berterima kasih kepada masa kecilku, dan tentu saja, ketika teman-temanku mengkritisiku dikarenakan sikapku yang ekstrim, aku rasa aku juga bisa menyalahkan masa mudaku yang menyebabkan hal itu terjadi. 

IBUKU WANG JURONG

Yang membawaku ke dalam keluarga beladiri adalah seorang wanita spesial bernama Wang Jurong, ibuku sendiri. Ingatanku di awal-awal kehidupanku, adalah kehidupan keluarga kami yang tenang, damai, indah dan saling mencintai. Secara teratur, aku mengunjungi kakekku Wang Ziping dan nenekku 2 minggu sekali. Setiap Minggu pagi, aku, kakakku dan anak perempuan tetangga sebelah berlatih melakukan tendangan hingga mencapai puncak kepala, mencoba melompat dari posisi split, sementara orang-orang dewasa saling lempar satu sama lain, mengangkat beban, atau berlatih teknik. Sejak usiaku masih 3-4 tahun, nenekku seringkali mengajarkan sesuatu yang baru di setiap hari Minggu. Kartu laporan taman kanak-kanak yang kumiliki, bahkan menyatakan kalau aku mencoba untuk mengajarkan beladiri kepada teman-temanku setelah aku mempelajarinya di rumah. Sungguh sangat menyenangkan ketika aku bermain beladiri bersama ibu dan ayah. Setelah latihan, aku biasanya memanjat tiang besar hingga ke puncak tiang tersebut dan melihat kalau kakek sedang meminum tehnya di lantai dua. 

Kakek dan nenek, selalu tersenyum ketika berada dengan kami. Dalam beberapa kesempatan, mereka sering membawa kami ke festival atau hanya untuk makan-makan. Walaupun begitu, aku tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan kakek dan nenek. Hal ini dikarenakan kakek dan nenek berbicara menggunakan logat Cina Utara, sedangkan kami hanya mengerti bahasa lokal Shanghai. Kebanyakan dari komunikasi yang kami lakukan, diterjemahkan oleh orang yang lebih dewasa. 

Sebagian rumah kakek adalah sebuah klinik dimana beliau mempraktekkan pengobatan tradisional Cina. Dalam seminggu, akan banyak pasien yang mengunjungi beliau, belum lagi ditambah dengan teman-teman beliau, murid, dan pengunjung lainnya. Karena hal ini, aku memiliki banyak kakek, bibi dan paman yang memiliki nama keluarga berbeda.  Mereka sangat ramah dan sering memberikan hadiah kepada kami. Beberapa dari pengunjung-pengunjung tersebut, adalah teman-teman yang ikut berlatih kungfu bersama kami.    


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 01:41

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL LAINNYA

Powered by Blogger.

Footer 3

Footer1

FOOTER 2