PENUTURAN GRACE WU ATAS KAKEKNYA WANG ZIPING (6)

Posted by




Wang Ziping , tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia kemudian berkata “Kungfu Cina itu kaya dan beragam. Jangan pernah kau merendahkan kami orang asing.” Orang-orang yang mengerumuni merekan kemudian berteriak, “bagus, tunjukkan kepada mereka kekuatanmu.” Ketika hal itu terjadi, maka pertarungan berubah menjadi pertarungan demi kehormatan negara. Wang Ziping, menundukkan badannya kepada orang-orang, berbalik, lalu kemudian dengan kedua tangannya, dia menggenggam batang bambu tersebut, lalu kemudian mengangkat batu tersebut. Orang-orang menyemangati Wang Ziping. 


Wang, kemudian melempar barbel tersebut ke udara dan kemudian menangkap beban tersebut dengan menggunakan kakinya. Dia kemudian memanggil 6 orang anak muda yang langsung memenuhi panggilannya. Satu orang, kemudian berbaring di atas barbel tersebut, menghadap ke arah luar, dengan ditopang barbel tersebut dan tangan Wang Ziping sendiri. Tiga orang lagi, kemudian menaiki punggung Wang Ziping dan saling menaiki punggung satu sama lain. Dua orang yang lain, kemudian berdiri di atas batang bambu. Mereka meniru Luohan Batu (lih. LUOHANQUAN) dan Burung Phoenix Membentangkan Sayapnya. Suara tepukan tangan, kemudian terdengar keras dan lama, dan orang-orang Jerman tersebut pulang dengan menundukkan kepala. Pintu mesjid tersebut akhirnya berhasil diselamatkan. 

KEMAMPUAN KUNGFU DAN WUDE

Kakekku sering mengatakan kepadaku, “Ahli beladiri, harus siap siaga dan selalu waspada.” “Bagaimana caranya?” tanyaku kepadanya. Beliau kemudian menjawab, “Kamu harus belajar dengan cepat, apa yang sebenarnya terjadi ketika kamu memasuki ruangan. Selalu lihat, di mana arah pintu keluar dan jendela. Janganlah kamu berdiri membelakangi pintu ataupun membelakangi kerumunan. Untuk jaga-jaga apabila sesuatu yang buruk terjadi.” Ketika kakek masih muda, dia seringkali membawa pedang kecil di lengan bajunya. Ketika kami berjalan-jalan di lingkungan sekitar rumah kami, beliau seringkali membawa tongkat berjalan yang ujungnya telah dilapisi dengan besi. 

Saat kami berjalan-jalan, beliau biasanya akan melakukan langkah cepat, lalu tiba-tiba menusukkan tongkatnya tersebut ke arah pohon di sisi jalan. Ketika beiiau pertama kali melakukan itu, aku bertanya kepadanya kenapa dia melakukan itu, beliau menjawab sambil tersenyum, “Oh, ini kakek lakukan supaya orang-orang tahu kalau kakek siaga setiap saat.”
Di kemudian hari, aku mengerti kenapa kakek tidak pernah kalah dalam pertarungan sekalipun seumur hidupnya, dikarenakan beliau selalu waspada. Namun, apa yang membuat kenapa kakek dihormati oleh banyak orang, bukan hanya karena kekuatan supernya atau kemampuan kungfunya yang luar biasa, namun juga dikarenakan beliau menerapkan standar wude (moral) yang begitu tinggi. Murid-muridnya yang terdahulu, sangat senang menceritakan cerita mengenai kontes kekuatan antara dia dengan penantangnya, yang justru seringkali berakhir dengan pertemanan di antara kedua orang tersebut.
Suatu hari, kompetisi gulat diadakan di Zhang Jia Kou. Biasanya, kompetisi ini diadakan sekali dalam setahun. Hanya pegulat-pegulat terbaiklah yang mampu bertanding di kompetisi tersebut. Semua orang tahu, kalau Guru Hong merupakan pegulat terbaik pada even tersebut, dikarenakan hampir selama 18 tahun, tidak ada orang yang mampu membuat tubuhnya menyentuh tanah. Beberapa ahli kungfu, kemudian mengundang Wang Ziping untuk melakukan gula di kota tersebut. Sesampainya Wang di kota tersebut, beliau meminta untuk melihat latihan pagi yang sering dilakukan oleh Guru Hong. Guru Hong sendiri memilik postur yang tinggi dan tubuh yang kekar. Tubuhnya keliharan seperti menara baja. Setelah menyempatkan diri melihat beliau latihan, Wang Ziping kemudian berkata kepada tuan rumah, “Saya akan dengan sangat terhormat melakukan hal tersebut, namun saya membutuhkan setidaknya 3 bulan. Setelah itu, saya akan kembali.” Semuanya saling melihat satu sama lain dan menyangka kalau Wang Ziping ketakutan melihat Guru Hong, dan menggunakan alasan tersebut untuk pergi...
(bersambung...)    

Lanjutan: PENUTURAN GRACE WU ATAS KAKEKNYA WANG ZIPING (TAMAT)


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 05:57

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL LAINNYA

Powered by Blogger.

Footer 3

Footer1

FOOTER 2